Denpasar (ANTARA News) - Pembukaan kembali penerbangan Garuda Indonesia rute Nagoya, Jepang - Denpasar, Bali, akan membuka peluang bisnis yang semakin luas, baik yang terkait pariwisata maupun kegiatan ekspor-impor. Namun untuk bisa meraih peluang itu perlu kerja sama dan dukungan berbagai pihak guna terus mempromosikan potensi yang ada, kata Direktur Niaga Garuda Indonesia, Agus Priyanto, pada jamuan di kediaman Gubernur Bali di Denpasar, Selasa malam. Jamuan makan malam tersebut diikuti para pengusaha, pihak otoritas penerbangan, kalangan travel, agen cargo dan sejumlah jurnalis dari Jepang yang turut dalam penerbangan pertama dari Nagoya ke Bali. Agus Priyanto berharap upaya pihaknya membuka kembali rute penerbangan yang sempat dihentikan beberapa tahun lalu itu akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dari Jepang ke Bali. Selain itu juga mendukung pengembangan ekspor dari Bali ke negeri matahari terbit tersebut, baik dari sisi kuantitas maupun keragaman produk, termasuk aneka barang seni, furnitur, produk kerajinan dan suvenir. "Pembukaan kembali penerbangan ini seiring membaiknya kondisi Garuda dan untuk mendukung program tahun kunjungan 2008. Karena itu kita perlu bersinergi guna memanfaatkan peluang yang saling menguntungkan," ucapnya. General Manager Garuda Indonesia Denpasar Bagus Y Siregar di sela-sela acara tersebut mengungkapkan, penerbangan Nagoya-Bali sementara tiga kali seminggu atau 52 kali setahun. "Dengan kapasitas 300 `seat`, kami berharap dalam setahun bisa mendatangkan 15.600 wisatawan ke Bali," katanya. Gubernur Bali Dewa Beratha, dalam sambutan dibacakan Sekprov I Nyoman Yasa, menyatakan bahwa Jepang selama ini memegang peranan penting dalam memajukan kepariwisataan daerahnya. "Selama ini wisatawan asing ke Bali yang terbanyak berasal dari Jepang, yakni mencapai 22 persen. Sementara perekonomian kita sangat bergantung pada perkembangan pariwisata. Karena itu kita perlu terus menjaga hubungan baik dengan Jepang," ucapnya. Duta Besar RI untuk Jepang, Jusuf Anwar, yang turut serta dalam rombongan penerbangan pertama dari Nagoya, mengingatkan bahwa hubungan baik Indonesia-Jepang telah terjalin selama 50 tahun tanpa putus. "Persahabatan yang cukup panjang ini tentu perlu terus kita jaga dan manfaatkan untuk saling menunjang kemajuan kedua negara," katanya dalam sambutan singkat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008