London (ANTARA News) - Istri aktivis HAM Munir, Suciwati, bersama koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan (Kontras) Usman Hamid SH, menemui anggota Parlemen Inggris hari Selasa dalam upaya mencari dukungan penyelesaian kasus kematian Munir."Kedatangan kami di Inggris dalam upaya mendorong Pemerintah Inggris untuk memberikan dukungan yang jelas dalam kasus Munir," ujar Suciwati di London, Selasa.Dikatakannya, Komisi Uni Eropa sebelumnya telah mengeluarkan deklarasi dalam hal penyelesaian kasus Munir, dan Inggris sebagai salah satu anggota diharapkan juga memberikan dukungan yang jelas dan konkret dalam kasus ini.Suciwati mengakui selama ini hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Inggris sangat baik yang mendorongnya untuk datang ke London. "Inistaitif datang dari teman-teman untuk mempertemukan dirinya dengan Parlemen Inggris," kata wanita yang dinikahi Munir 7 Januari 1996 lalu. Menurut Suciwati banyak negara, termasuk PBB, memberikan dukungan dan mendorong Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan kasus pembunuhan Munir. Dukungan antara lain datang dari Representatif Human Right Defender, Hina Jilani, Leondro Despovy dari Independency Judicial, Philips Alston untuk extra judicial killing dan Komisi Tinggi PBB Louise Arboar. "Dukungan dari dunia Internasional sangat jelas dan bahkan dari Kongres Amerika baik dari Partai Demokrat maupun Republik memberikan dukungan dan mempertanyakan kasus Munir," ujarnya. Atas nama Parlemen Uni Eropa yang berjumlah lebih dari 400 utusan juga telah memberikan dukungannya, ujar Suciwati yang baru kembali dari Jerman. "Dukungan yang sangat luar biasa," ujarnya. Menurut Suciwati, masyarakat sipil sangat rindu kasus Munir segera diungkapkan hingga dalangnya diketahui, kata Suciwati yang mengakui bahwa Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono sepenuh hati dalam menangani kasus Munir.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008