Brussels, Belgia (ANTARA) - Brexit tanpa-kesepakatan adalah "kemungkinan yang sangat berbeda" dan pengusaha serta warga negara Uni Eropa harus siap bagi kepergian Inggris pada 31 Oktober, kata eksekutif blok tersebut pada Selasa.
Di London, anggota Parlemen Inggris berusaha menghentikan Perdana Menteri Boris Johnson dari upaya untuk menggolkan apa yang mereka katakan sebagai Brexit tanpa- kesepakatan yang menjadi bencana, di tengah spekulasi bahwa pemerintah bisa menyerukan pemilihan umum sela pada 14 Oktober.
"Perkiraan pekerjaan kami ialah akan ada Brexit pada 31 Oktober," kata wanita Juru Bicara Komisi Eropa Mina Andreeva.
Baca juga: AS akan dukung Inggris pascaBrexit dengan kesepakatan perdagangan
Ketika ditanya apakah Brexit tanpa-kesepakatan sekarang adalah skenario yang paling mungkin, ia menjawab, "Saya ingin mengatakan itu adalah kemungkinan yang sangat berbeda, yang secara pasti adalah mengapa kami meluncurkan seruan akhir ini agar dipersiapkan kalau-kalau Brexit tanpa-kesepakatan terjadi."
Sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakara, ia menambahkan, "Hasil terbaik ialah Brexit dengan dasar kesepakatan kepergian melalui perundingan."
Parlemen Inggris, yang sangat terpecah, telah menolak kesepakatan yang telah dirundingkan oleh London dengan blok itu tiga kali dan Johnson telah mengatakan apa yang disebut penghalang Irlandia harus dihilangkan dari kesepakatan guna memastikan pengesahan.
Baca juga: Macron: Tak ada waktu untuk rundingkan kesepakatan baru Brexit
Penghalang tersebut dimaksudkan untuk menegakkan perbatasan yang tak terlihat antara EU-anggotanya Irlandia dan Provinsi Irlandia Utara, Inggris, setelah Inggris meninggalkan EU. Pendukun Brexit di London dan kaum unionis di Irlandia Utara khawatir itu akan mengikat Inggris dengan peraturan dagang EU tanpa batas waktu.
Dua sumber diplomatik yang menangani Brexit di Brussel buat negara anggota EU mengatakan mereka diberitahu oleh Komisi bahwa perunding Inggris dan EU akan bertemu setiap Rabu dan Jumat untuk mengadakan pembicaraan.
Andreeva mengatakan meskipun ada percepatan dalam pembicaraan sejak Johnson bertemu dengan para pemimpin EU --Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan puncak G7 di Biarritz, Prancis, bulan lalu-- tak ada terobosan mengenai masalah mendasar.
"Saya tak bisa melaporkan usul nyata apa pun yang dibuat," kata wanita juru bicara itu mengenai tuntutan EU agar London mengajukan gagasan terperinci mengenai bagaimana penghalang tersebut dapat diganti.
Baca juga: Oposisi Inggris berusaha ubah peraturan untuk paksa PM tunda Brexit
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019