Ternate (ANTARA News) - Massa pendukung cagub/cawagub Maluku Utara (Malut) pasangan Abdul Gafur/Abdurahim Fabanyo melakukan aksi blokir jalan Ternate, Selasa, sebagai protes atas keputusan pemerintah pusat yang menetapkan pasangan Thaib Armayin/Gani Kasuba sebagai pemenang pilgub Malut.
Jalan diblokir massa pendukung selama tiga jam tersebut adalah jalan utama di kawasan jalan Tanah Tinggi, yang berdekatan dengan kediaman Abdul Gafur. Jalan ini merupakan salah satu jalan utama di Kota Ternate.
Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas macet total, sehingga warga yang akan ke RSUD Chasan Boesorie terpaksa beralih melewati jalan alternatif.
Koordinator massa Jamrud Wahab dalam orasinya mengatakan mereka tidak menerima keputusan pemerintah pusat tersebut karena pasangan cagub/cawagub yang ditetapkan sebagai pemenang adalah hasil penghitungan ulang dari KPUD yang ilegal.
Selain itu, fatwa Mahkamah Agung (MA) tidak pernah menyebut hasil penghitungan ulang pasangan Thaib Armayin/Gani Kasuba sebagai pemenang pilgub Malut.
Batalkan keputusan atau lumpuh semua aktivitas!
Oleh karena itu sangatlah ironi kalau pemerintah pusat (Mendagri Mardiyanto ) mengatakan bahwa putusan tersebut didasarkan pada fatwa MA.
"Kami minta pemerintah pusat membatalkan keputusan tersebut. Kalau tidak, kami akan melumpuhkan semua aktivitas di wilayah Malut" katanya.
Selain memblokir jalan, massa pendukung Gafur/Abdurrahim juga melakukan aksi demo di Kantor Walikota Ternate, namun dalam aksinya itu mereka tampak tertib.
Kekerasan lawannya anarkisme
Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut AKBP SIH Harno mengatakan Polda telah menetapkan status siaga satu untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di Malut terkait keluarnya keputusan pemerintah mengenai penetapan pemenang pilgub Malut.
Aparat Kepolisian sejak Senin telah ditempatkan untuk mengamankan berbagai sarana vital di Ternate seperti bandara, pelabuhan, kantor Gubernur dan DPRD Malut, kediaman gubernur dan pusat-pusat perdagangan.
"Kami telah mengerahkan 1.800 personil untuk melakukan pengamanan tersebut. Kami berharap masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis karena kalau hal itu sampai terjadi, kami akan bertindak tegas" katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008