Jakarta (ANTARA News) - Angka Inflasi Mei 2008 masih membayangi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pagi ditutup turun 0,69 persen. IHSG sesi pagi ditutup turun 16,722 poin menjadi 2.411,046 dan indeks LQ45 melemah 3,479 poin atau 0,69 persen ke posisi 509,583. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Pardomuan Sihombing, mengatakan angka inflasi bulan Mei yang di atas 10 persen (10,38 persen year to year) masih membayangi para pelaku pasar sehingga menekan indeks BEI. Menurut Pardomuan, inflasi bulan Mei di atas ekspektasi yang rata-rata 10,1 persen dan ini akan mempengaruhi kebijakan Bank Indonesia (BI) terhadap suku bunga acuannya (BI rate), jelasnya. Dengan naiknya BI rate ini dikhawatirkan banyak emiten yang sensitif suku bunga mengalami tekanan, seperti sektor perbankan, multifinance, properti dan industri yang terkait. Selain itu, penurunan indeks juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni melemahnya bursa regional yang mengikuti pergerakan bursa Wall Street AS. Bursa AS dengan Indeks Dow Jones Industrial Average pada Senin ditutup turun 134,50 poin atau 1,06 persen menjadi pada 12.503,82 akibat kekhawatiran baru tentang sektor keuangan, karena masalah perbankan dan perusahaan-perusahaan investasi memicu aksi ambil untung dari kenaikan pekan lalu. Turunnya Dow Jones ini diikuti oleh beberapa bursa di kawasan Asia, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup turun 544,88 poin atau 2,19 persen ke posisi 24.286,47 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 37,13 poin atau 1,16 persen ke level 3.150,91 pada akhir sesi pagi. Kondisi tersebut membuat perdagangan di BEI didominasi saham yang turun sebanyak 118 dibanding yang naik 45, sedangkan 59 stagnan dan 242 efek tidak aktif diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang memimpin indeks turun, di antaranya saham Bank Niaga turun Rp10 menjadi Rp970, Telkom yang terkoreksi Rp100 ke Rp7.850, Aneka Tambang melemah Rp25 ke posisi Rp3.325, Indotambang Raya anjlok Rp2.150 ke level Rp33.550 dan Bank BCA turun Rp50 menjadi Rp2.750. Volume perdagangan mencapai 1,137 miliar saham senilai Rp1,681 triliun dari 26.479 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2008