Singapura (ANTARA News) - Harga minyak menurun di perdagangan Asia, Selasa, di tengah berlanjutnya kekhawatiran terhadap permintaan minyak global, kata para dealer. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juli, melemah 46 sen menjadi 127,30 dolar AS per barrel. Acuan kontrak ditutup pada 127,76 dolar, Senin, di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, turun 71 sen menjadi 127,31 dolar AS per barrel, setelah mantap pada 128,02 dolar AS pada Senin di London. Tetsu Emori, fund manager di pengelola aset Astmax di Tokyo mengatakan kekhawatiran turunnya permintaan minyak di seluruh dunia akan terus membebani pasar, meski data ekonomi dari AS positif. "Dalam jangka pendek, harga akan mendapatkan dukungan pada 115 dolar AS," katanya, seperti dikutip AFP. Harga mengalami "rebound" sementara dalam perdagangan Senin, menyusul pengumuman indeks aktivitas manufaktur AS dari the Institute for Supply Management (ISM). Indeks naik menjadi 49,6 pada Mei, melampaui ekspektasi pasar yang memprediksi turun menjadi 48,0 dari 48,6 pada April. Namun, data tersebut masih mengindikasikan penurunan aktivitas untuk empat bulan berturut-turut, dengan indeks di atas 50 mengindikasikan adanya pertumbuhan. Harga minyak mentah telah merosot sekitar delapan dolar AS sejak mencapai rekor tertinggi 135,14 dolar AS di London dan 135,09 dolar AS di New York pada 22 Mei. "Sinyal bahwa permintaan turun mendorong para investor mencari tempat investasi lain yang lebih menguntungkan," kata pedagang Alaron, Phil Flynn. (*)
Copyright © ANTARA 2008