Cari yang ketika dipegang agak sedikit lembek, tapi tidak terlalu lembek, pakai 'feeling'."
Jakarta (ANTARA) - Salah satu cara praktis menyantap buah adalah memotong-motong lalu menyimpannya di lemari pendingin sehingga siap dimakan kapan pun, namun itu tidak berlaku untuk buah kiwi.
Buah asal China, namun populer sesuai nama burung kiwi dari Selandia Baru itu dagingnya ada yang berwarna hijau muda dan kuning keemasan. Buah tersebut, menurut juru masak andal (chef), lebih baik dimakan sesegera mungkin setelah kulitnya dikupas agar terasa lebih segar dan lezat.
Chef I Made Kona dari The Dharmawangsa Jakarta mengatakan cara terbaik makan kiwi adalah memakannya langsung setelah dikupas atau dipotong.
"Cara makan yang alami biasanya dibuka, lalu disendok," kata Chef I Made Kona usai acara pembukaan "Taste New Zealand", Jakarta, Selasa.
Dia tidak menyarankan untuk memotong-motong kiwi lalu mendiamkannya dalam waktu lama sebelum dimakan.
Buah dengan cita rasa segar dan asam ini juga bisa dinikmati dengan madu agar terasa lebih manis. Jika ingin berkreasi, dikemukakannya, kiwi juga bisa disajikan menjadi es krim, gelato, bahkan selai.
"Bisa dibuat jadi selai asal jangan gosong, nutrisi takkan hilang asal temperatur memasak tidak tinggi," ujar dia.
Chef Made pun memberikan kiat memilih buah kiwi dengan tingkat kematangan yang tepat. Kuncinya adalah merasakan tekstur buah.
Bila terlalu keras, ia menilai, artinya kiwi masih terlalu muda dan rasanya biasanya sangat asam.
"Cari yang ketika dipegang agak sedikit lembek, tapi tidak terlalu lembek, pakai feeling," kata dia.
Baca juga: Buah kiwi sangat baik untuk kesehatan
Baca juga: Sebagian besar orang Indonesia kurang makan buah
Baca juga: Jangan simpan buah dan sayur ini di kulkas
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019