Air tidak bisa mengalir ke sawah, karena adanya bangunan rumah di atas irigasi pertanian
Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan seluas 600 hektare pertanian padi sawah di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan mengering dan terancam gagal panen, karena adanya pembangunan rumah warga di atas saluran irigasi di daerah itu.
"Air tidak bisa mengalir ke sawah, karena adanya bangunan rumah di atas irigasi pertanian," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kepulauan Babel, Aswind di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan BPBD bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mengatasi kekeringan lahan pertanian, sekaligus mencegah gagal panen akibat kemarau panjang ini.
"Kita bersama Dinas Pertanian dan DPU sudah meninjau sawah yang sudah mengalami kekeringan tersebut dan masalah tersebut disebabkan adanya bangunan rumah di atas saluran irigasi, sehingga air tidak bisa mengalir ke areal persawahan petani," katanya.
Tidak hanya itu, tim juga menemukan ada saluran air yang segaja ditutup warga, dengan alasan apabila saluran tersebut dibuka maka dapat mengakibatkan banjir.
"Kalau kita lihat, masalah ini bukan karena persoalan ketersediaan air yang kurang, tetapi konflik sosial dan kepentingan," katanya.
Menurut dia apabila 600 hektare sawah ini gagal panen, tentu akan mengakibatkan produksi beras lokal akan berkurang, sehingga tingkat ketergantungan impor beras masyarakat Bangka Belitung akan semakin tinggi.
"Apabila produksi beras petani berkurang, tentu dampaknya harga beras di pasaran akan naik dan ini akan menimbulkan masalah baru pemerintah dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok," katanya.
Oleh karena itu, diharapkan pemerintah kabupaten untuk segera menertibkan bangunan rumah di atas saluran irigasi pertanian tersebut, agar petani bisa panen padinya dengan hasil yang memuaskan," demikian Aswind.
Baca juga: 400 hektare sawah di Bangka Selatan kekeringan
Baca juga: Pemprov Babel asuransikan 8.500 hektare padi sawah
Baca juga: BPBD: Kemarau di Babel diprediksi bertambah 30 hari
Pewarta: Aprionis
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019