Jambi (ANTARA) - Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan kualitas udara pada malam hari di Kota Jambi, sejak dua hari yang lalu masuk kategori tidak sehat.
"Berdasarkan data Air Quality Monitoryng Systim (AQMS) yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Jambi, kualitas udara kita dalam keadaan tidak sehat, terutama pada parameter partikulat," katanya di Jambi, Selasa.
Ia mengatakan sejak dua hari terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Jambi pada paramater partikulat cenderung mengalami peningkatan yang menandakan kualitas udara tidak sehat.
Berdasarkan data yang tercatat pada AQMS, pada 1 September, dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB parameter partikulat menunjukkan nilai 76 yang artinya kualitas udara dalam kategori tidak sehat. Selanjutnya, pada 2 September pada jam yang sama nilai parameter partikulat berada di atas baku mutu yakni pada angka 180, yang artinya kualitas udara sangat tidak sehat.
Baca juga: Walikota Jambi: jika asap pekat sekolah masih libur
Syarif Fasha menghimbau masyarakat Kota Jambi khususnya untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Jika harus beraktivitas di luar rumah, sebaiknya menggunakan masker.
"Sebaiknya melakukan aktivitas di dalam ruangan saja, jika harus keluar ruangan hendaknya menggunakan masker," kata Syarif Fasha.
Kondisi kualitas udara yang tidak sehat di kota itujuga dikeluhkan warga Kota Jambi.
"Memang kalau malam itu kabutnya lebih pekat, kalau malam hari anak-anak saya larang untuk keluar rumah," kata Dewi Warga Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
Dengan kondisi kualitas udara yang tidak sehat tersebut, Dewi mengkhawatirkan kondisi kesehatan anaknya. Tidak hanya anak-anak, namun kesehatan orang dewasa dan orang tua juga dapat terganggu jika kualitas udara semakin memburuk.
Baca juga: Asap pekat di Jambi menyebabkan jarak pandang 1.200 meter
Baca juga: Kabut pekat, jarak pandang di Jambi 500 meter
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019