Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito mengingatkan pentingnya pelabelan produk yang dapat menghindarkan konsumen dari material yang memicu munculnya penyakit tidak menular (PTM).
"Pelabelan gizi pangan olahan merupakan salah satu strategi pencegahan PTM dan sekaligus pencegahan risiko gizi kurang," kata Penny di Jakarta, Selasa.
Adapun PTM seperti kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes melitus dan hipertensi yang diderita masyarakat salah satunya diakibatkan karena konsumsi pangan yang tidak memperhatikan keamanan, mutu, gizi serta kecukupannya.
Dia mengatakan pelabelan produk biasanya berisi tentang informasi kandungan gizi sehingga penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat mengenai kandungan pangan olahan yang dikonsumsi sehari-hari.
Untuk itu, BPOM mendorong agar masyarakat lebih teliti membaca informasi kandungan pangan olahan.
Berdasarkan survei tahun 2016 dan 2017 terkait pembacaan label pangan olahan yang dilakukan BPOM menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk membaca label masih rendah.
World Health Organization (WHO) Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin konsumen mendapatkan informasi yang benar pada label.
"Sejalan dengan hal tersebut, BPOM selain memiliki tugas dan fungsi menyiapkan regulasi tentang label pangan olahan termasuk label gizi, juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)," kata dia.
Baca juga: BPOM temukan 67 item pangan olahan tidak memenuhi ketentuan label.
BPOM, kata dia, terus mengajak dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami dan mendukung pola konsumsi sehat, antara lain melalui regulasi tentang pelabelan gizi.
"Kami telah merevisi regulasi tentang Informasi Nilai Gizi termasuk bentuk penyampaian Informasi Nilai Gizi yang mudah dipahami oleh konsumen," katanya.
Adapun BPOM pada Selasa menyelenggarakan Sosialisasi Pelabelan Gizi Pangan Olahan. Menurut dia, penyebarluasan informasi pembacaan label gizi itu sangat penting karena selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat juga untuk memberikan pemahaman mendalam terkait penerapan regulasi pelabelan gizi.
Baca juga: BPOM akan atur pencantuman informasi gizi pada produk pangan
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019