Jakarta (ANTARA News) - Produsen baja internasional Arcellor Mittal bersikeras menguasai saham PT Krakatau Steel (PT KS) melalui pola strategic sales. "Saat ini, kami fokus untuk menghadapi strategic sales. Kami percaya itu pola yang paling baik bagi KS," kata Direktur Eksekutif Bidang Keuangan Merger dan Akuisisi Arcelor-Mittal, Sudhir Maheswari dalam konferensi pers jarak jauh dengan wartawan di Jakarta, Senin. Menurut dia, privatisasi PT KS dapat mendorong perkembangan produsen baja Indonesia itu lebih cepat. "Semakin cepat keputusan diambil, maka semakin cepat KS bisa ekspansi, direvitalisasi dan berkembang,"ujarnya. Sudhir mengaku belum bisa mengungkapkan rencana konkrit pengembangan PT KS sebelum pemerintah Indonesia mengambil keputusan untuk merealisasikan privatisasi PT KS. "Setelah ada keputusan dari pemerintah, kami akan siap bergerak, tegasnya. Sudhir menambahkan pemerintah harus cepat mengambil keputusan mengingat konsolidasi industri baja dunia sedang terjadi saat ini. Sebelumnya, Sudhir mengatakan, pihaknya berharap bisa menguasai saham KS tidak kurang 40 persen, dan maksimum 49 persen. Untuk itu, Archellor Mittal menyiapkan dana sekitar 5-10 miliar dolar AS. Dalam presentasi penawaran perusahaannya di kantor Kementerian Negara BUMN, Sudhir menawarkan tiga pilihan kerjasama, yaitu menjadi investor strategis di KS, bekerjasama dengan KS mendirikan perusahaan patungan untuk pengembangan kompleks baja "greefield" di Cilegon, dan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Antam) mendirikan perusahaan patungan untuk produksi batu bara, bijih besi, nikel dan mangan. Selain Arcelor Mittal, produsen baja Bluescope International juga mempresentasikan proposal kerjasamanya di Kementerian BUMN. Sementara itu, produsen baja asal Korea, Posco juga telah menyatakan minat mereka untuk bekerjasama dengan PT KS. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008