Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Pemuda Ansor, sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU), siap membubarkan paksa Front Pembela Islam (FPI) jika pemerintah enggan membubarkan organisasi pimpinan Habib Rizieq Shihab itu. "Kalau pemerintah tidak tegas maka GP Ansor bersama elemen lain akan merencanakan langkah pembubaran paksa FPI," kata Sekjen GP Ansor Abdul Malik Haramain di Jakarta, Senin. Malik mengemukakan hal itu terkait aksi massa FPI yang menyerang dan melukai anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah memperingati hari kelahiran Pancasila, Minggu (1/6). Di antara yang menjadi korban kekerasan tersebut adalah KH Maman Imanulhaq Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka. Menurut Malik, tindakan FPI tersebut merupakan bentuk arogansi kelompok yang jelas-jelas melanggar konstitusi dan harus dilawan. "Pelaku kekerasan, FPI, harus dibubarkan karena telah berperilaku barbar di negara demokratis," tandasnya. Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa), sayap pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyatakan tindakan FPI tidak dapat ditolerir lagi. "Tindakan anarkis FPI mengancam kehidupan berbangsa di negeri ini," kata Sekjen DKN Garda Bangsa MN Purnamasidi. Dikatakannya, banyak fakta yang menunjukkan FPI sering melakukan pelanggaran hukum dan main hakim sendiri terhadap warga masyarakat yang tidak sepaham dengan mereka. Artinya, FPI tidak bisa hidup berdampingan dengan damai dengan warga masyarakat yang berbeda pandangan. Garda Bangsa menyatakan akan mencari sendiri pelaku penganiayaan terhadap anggota AKKBB yang di dalamnya termasuk Kiai Maman yang juga anggota Dewan Syura PKB jika polisi enggan menangkap mereka. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008