"Insyaallah, relatif tidak ada gangguan di Jayapura. Jadi, sejak kejadian masif di tempat lain pun di Jayapura take off dan landing-nya masih berjalan dengan normal," kata Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikannya usai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam.
Baca juga: Aman dan lancar, jamaah haji asal Papua tiba di Bandara Mopah Merauke
Menurut Budi Karya Sumadi, situasi keamanan di Papua dan Papua Barat tetap kondusif berkat koordinasi antara TNI/Polri dan masyarakat.
Mengenai langkah pembatasan akses warga negara asing (WNA) masuk ke Papua melalui jalur udara, Budi mengatakan bahwa penerbangan dari luar negeri ke Papua memang sedikit.
"Sebenarnya sejak sebelum kejadian pun tidak banyak penerbangan dari luar ke sana (Papua). Jadi, bukan karena sekarang. Memang dari sebelumnya tidak ada," katanya.
Sejauh ini, kata dia, belum ada pembicaraan untuk lebih membatasi penerbangan luar negeri ke Papua. Namun, pihaknya akan segera berkoodinasi, termasuk dengan imigrasi.
"Belum... belum. Mungkin dalam waktu dekat kami akan lakukan koordinasi," kata Budi.
Baca juga: Airnav pastikan penerbangan di Sorong-Manokwari normal
Sementara itu, Kantor Imigrasi Sorong sebelumnya telah mendeportasi empat warga negara Australia karena diduga ikut dalam aksi Papua Merdeka di Sorong, Papua Barat.
Keempat WN Australia tersebut adalah Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31), dan Cobbold Ruth Irene (25).
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019