Yogyakarta (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengku Buwono X, gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang namanya disebut akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, menilai wacana dirinya dipasangkan dengan Megawati Soekarnoputri baru sebatas isu. "Semua itu hanya isu. Saya bukan kandidat apa-apa. Karena itu saya tidak bisa berkomentar soal wacana dipasangkan dengan Megawati," katanya di Kepatihan Yogyakarta, Senin. Nama Sultan dalam tiga hari terakhir diwacanakan cocok berpasangan dengan Megawati (calon presiden PDIP) sebagai calon wakil presiden (cawapres), bahkan beberapa lembaga survei menyebut peringkat Raja Keraton Yogyakarta ini sebagai calon presiden atau wakil presiden alternatif terus meningkat. "Jadi persoalannya bukan setuju atau tidak setuju, atau bersedia dan tidak bersedia, tetapi memang sampai saat ini baik utusan Megawati maupun PDIP belum pernah menghubungi saya," katanya. Semua itu, kata Sultan, baru berupa isu yang dilemparkan, jadi belum saatnya dibicarakan. Apalagi pemilihan anggota legislatif belum dilaksanakan dan partai politik sedang menjalani verifikasi. "Jika baru isu sudah ditanggapi serius, nanti malah ditertawakan orang," kata Sultan. Menyinggung hasil angket masyarakat DIY yang minta sistem penetapan untuk Gubernur DIY, ia mengatakan itu baru aspirasi masyarakat yang ditampung partai politik. "Saya tidak bisa menanggapi karena belum menerima hasil angket tersebut. Tidak ada masalah, kalau pun ada yang menghendaki pemilihan, juga tidak ada masalah," katanya. Aspirasi boleh bermacam-macam, tetapi yang penting harus mengacu pada undang-undang. "Kita lihat dulu undang-undangnya," kata Sultan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008