Sukabumi (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) berencana mengoperasikan kembali Kereta Rel Diesel (KRD) jurusan Sukabumi-Bogor pada awal Januari 2009, setelah sempat vakum selama hampir dua tahun. "Saat ini PT KA tengah melakukan perbaikan rel seluruh lintasan wilayah Bogor dan Sukabumi. Direncanakan, tahun 2009 nanti KRD bisa dioperasikan kembali," kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasi I Jakarta, Ahmad Sujadi, ketika dihubungi dari Sukabumi, Senin. Menurut dia, PT KA melakukan perbaikan lintasan rel karena jalur lintasan rel Sukabumi-Bogor sudah tidak layak, sehingga sejumlah titik banyak terdapat rel yang rusak dan harus diganti. "Mudah-mudahan pada Desember 2008 mendatang proses perbaikannya sudah selesai," katanya, seraya menambahkan dana perbaikan rel itu diambil dari APBN. Dijelaskannya, penghentian jalur kereta Sukabumi-Bogor tahun 2006 bukan karena pertimbangan rendahnya nilai bisnis, namun penghentian pengoperasian KRD jurusan Sukabumi-Bogor disebabkan banyak lintasan rel yang rusak dan rawan kecelakaan. "Kalau dipaksakan, maka akan banyak terjadi kasus kecelakaan," tuturnya. Menurut Sujadi, bila KRD jurusan Sukabumi-Bogor diaktifkan kembali, maka harga tiketnya disesuaikan dengan kondisi saat ini, tetapi naik harga tiketnya masih lebih murah dibandingkan dengan angkutan lainnya. Sujadi menyebutkan, hingga kini, PT KA belum menyiapkan gerbong kereta Sukabumi-Bogor. "Kami berharap, pemerintah menyediakan KRD-nya. Kalau bisa, menyediakan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) seperti di Yogyakarta," katanya, sambil menambahkan gerbong kereta akan disiapkan lima bulan menjelang operasionalisasi KA. Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Iman (28) menyambut positif akan diaktifkannya kembali KA Sukabumi-Bogor, mengingat keberadaan KRD sangat membantu mobilitas warga Sukabumi menuju Bogor maupun Jakarta, khususnya kalangan menengah ke bawah. "Saya sangat setuju sekali KRD jurusan Sukabumi-Bogor diaktifkan kembali, karena akan membantu masyarakat Sukabumi menuju Bogor dan Jakarta serta ongkosnya pun relatif lebih murah ketimbang angkutan lainnya," katanya. Namun, tambah dia, diperlukan peningkatan pelayanan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, seperti dengan pengadaan kereta bisnis dan kereta wisata yang dapat menarik para penumpang untuk menggunakan kereta api, sehingga para pengunjung dapat dengan mudah mendatangi Sukabumi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008