"Saya harapkan semua umat beragama di Kabupaten Biak Numfor dapat mewujudkan kedamaian untuk hidup berdampingan dengan damai, memperkuat semangat toleransi, harmonis dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Biak Ustad Kamaruddin di Biak, Senin.
Ia mengakui, ketika tanah Papua mengalami aksi anarkistis maka yang akan rugi adalah semua masyarakat karena berbagai kegiatan keseharian warga seperti perekonomian tidak berfungsi dan pelayanan pemerintahan terganggu.
Kamaruddin berharap stabilitas keamanan dan ketertiban di Kabupaten Biak Numfor yang aman, nyaman dan kondusif senantiasa terus terjaga untuk mendukung pelayanan kemasyarakatan, pembangunan dan pemerintahan.
Baca juga: Papua Terkini - DPR akan gelar Dengar Pendapat terkait kericuhan Papua
Baca juga: Papua Terkini - Dana santunan Rp15 juta bagi korban kerusuhan
Polri dalami keterlibatan asing dalam kerusuhan Papua
Sementara itu, Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Biak Pendeta George Korwa mengharapkan semua masyarakat yang ada di Kabupaten Papua harus ikut berperan menciptakan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Kehidupan warga Biak Numfor yang sangat toleransi, harmonis dan menjaga keberagaman harus terus kita jaga bersama untuk perwujudan Papua tanah yang damai," kata Ketua GKI Klasis Biak Selatan Pdt George Korwa.
Ia mengingatkan, berbagai elemen masyarakat Biak untuk tidak mudah terhasut dengan beragam informasi yang beredar di media sosial karena dapat mengganggu kedamaian Kabupaten Biak Numfor.
"Kita harus lebih bijak dan melakukan pengecekan kepada aparat berwenang dalam menyikapi berbagai informasi di media sosial,"ujarnya.
Hingga, Senin pukul 19.00 WIT aktivitas warga Biak sekitarnya berjalan kondusif, diantaranya angkutan umum, pertokoan, pasar, pelabuhan laut, bandara dan pasar tetap berfungsi melayani kebutuhan keseharian warga Biak.*
Baca juga: Papua Terkini - Pemuka agama sayangkan unjuk rasa anarkis di Papua
Baca juga: Papua Terkini- PLN Papua rugi hingga Rp1,9 miliar pascaunjuk rasa
Pewarta: Muhsidin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019