Dengan angkatan beban snatch 67kg, clean and jerk 95kg, dan total 162kg, atlet berusia 17 tahun ini bahkan melampaui hasil angkatan dari salah satu lawannya dari Malaysia.
"Ada lawan dari Malaysia sempat deg-degan juga, tapi semangat saja sama berserah diri kepada Tuhan. Kalau diberi jalan dan kemudahan pasti bisa," tutur Nelly usai penyerahan medali di GOR Tri Lomba Juang, Kota Semarang, Senin.
Pada clean and jerk, Nelly hanya mampu dua kali melakukan angkatan, sementara pada upaya ketiganya dengan beban 100kg, namun gagal dan hanya mendapat 95kg sebagai beban terbaiknya.
"Tadi gagal di situ karena kekuatannya sudah berkurang. Sebetulnya ingin coba 100 (kilogram) untuk pecahkan rekor, tapi sayang belum bisa," ujar atlet yang dalam sesi latihan melakukan angkatan beban maksimal seberat 95kg.
Dengan hasil terbaik dalam kejuaraan pertamanya ini, dia pun ingin memperbaiki kesalahan dan berharap bisa menciptakan rekor angkatan baru.
Selain itu, Nelly juga akan bersiap diri untuk berjuang membela Provinsi Kalimantan Timur dalam gelaran Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 yang akan digelar di Jakarta.
"Di Popnas kan saingannya lebih susah dan lebih banyak yang kuat juga. Harus berjuang lebih keras lagi supaya angkatannya bisa naik," pungkas Nelly.
Dalam pertandingan di nomor ini, peringkat kedua diraih atlet dari PPLM DKI Jakarta Syafira Dwi Puspita dengan angkatan terbaik snatch 61kg, CJ 78kg, dan total 139kg.
Peringkat ketiga diduduki Juni Anekasari dari Tuban dengan angkatan snatch 50kg, CJ 65kg, dan total 115kg.
Sedangkan atlet Malaysia atas nama Elly Cascandra berada di peringkat kelima dengan angkatan snatch 75kg, CJ nihil usai gagal tiga kali mengangkat beban 90kg, sehingga total hanya 75kg dan hanya berhasil mendapat satu medali dari angkatan snatch.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019