Yogyakarta (ANTARA News) - Dari angket sebanyak 1.500.000 lembar yang disebar DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada warga di empat kabupaten dan satu kota di provinsi ini, 96,2 persen menyatakan setuju penetapan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam IX sebagai gubernur dan wakil gubernur DIY periode 2008-2013.
"Angket ini kami sebar dalam dua bulan terakhir, untuk mengetahui aspirasi rakyat terkait dengan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY periode mendatang apakah melalui pemilihan gubernur atau melalui penetapan," kata Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman seusai senam massal `Kawulo Mataram Maneges Gusti` di Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu.
Ia menyebutkan angket sebanyak itu disebar di setiap kabupaten/kota masing-masing sekitar 250 ribu lembar.
Di Kabupaten Gunungkidul 99,2 persen setuju penetapan, dan 0,60 persen tidak setuju penetapan. Kabupaten Kulonprogo 99,40 persen setuju penetapan, 0,07 persen tidak setuju, dan 0,44 persen abstain.
Kemudian Kota Yogyakarta 98,4 persen setuju penetapan, 1,50 persen tidak setuju, dan 0,10 persen abstain. Kabupaten Sleman 97,92 persen setuju penetapan, dan 0,59 persen tidak setuju, dan 1,49 persen abstain.
Sedangkan di Kabupaten Bantul 89,35 persen setuju penetapan, 0,12 persen tidak setuju, dan 10,52 persen abstain.
"Dengan demikian, total se DIY 96,2 persen menyatakan setuju penetapan, 0,59 persen tidak setuju, dan 2,55 persen abstain," katanya.
Hasil angket diterima adik Sultan HB X, GBPH Joyokusumo!
Hasil angket atau `jajak pendapat` itu kemudian disampaikan dalam bentuk surat kepada Sultan HB X, dan diterima adik Sultan HB X, GBPH Joyokusumo seusai senam massal tersebut.
"Kami berharap Sultan dapat mempertimbangkan aspirasi rakyat ini, dan Sultan bersedia ditetapkan sebagai gubernur DIY periode mendatanag," kata Gandung.
Sementara itu, GBPH Joyokusumo yang menjabat Ketua DPP Partai Golkar ini mengatakan terima kasih atas aspirasi dan kepercayaan masyarakat tersebut.
"Saya merasa bangga rakyat Yogyakarta masih mengakui Sultan sebagai pemimpin dan pengayom warga provinsi ini," katanya.
Kata dia, Provinsi DIY menyandang predikat istimewa bukan tanpa alasan, karena DIY merupakan wilayah atau nagari kerajaan yang menggabungkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan provinsi bentukan pemerintah.
Senam massal `Kawulo Mataram Maneges Gusti` yang diselenggarakan DPD Partai Golkar DIY itu, menurut Gandung Pardiman merupakan puncak dari rangkaian kegiatan untuk mendukung penetapan Sultan HB X dan Paku Alam IX sebagai gubernur dan wakil gubernur periode 2008-2013.
Ia mengatakan, dalam dua bulan terakhir pihaknya menyelenggarakan berbagai kegiatan di antaranya gerak jalan sehat `Janur Kuning mubeng Beteng`, sepeda gembira, jelajah wisata, dan diakhiri dengan senam massal ini.
"Selama dua bulan terakhir disebar sebanyak 1.500.000 lembar angket untuk mengetahui aspirasi warga terkait dengan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY apakah melalui mekanisme pilgub atau penetapan," katanya.
Sementara itu, berbagai `hadiah kehadiran` disediakan bagi peserta senam massal tersebut, di antaranya berupa satu unit rumah dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla, dan satu unit mobil dari Ketua DPP Partai Golkar Aksa Mahmud. Aksa hadir di acara senam massal ini untuk menyerahkan hadiah itu.
Hadiah lainnya antara lain sejumlah sepeda motor, sepeda gunung serta sejumlah barang elektronik.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008