Kami saat ini tengah melakukan upaya untuk menyelamatkan lahan yang masih bisa ditanggulangi di sejumlah lokasiCianjur (ANTARA) - Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam satu bulan terakhir jumlah lahan terancam kekeringan berkurang sekitar 3.517 hektar, namun jumlah lahan pertanian yang mengalami puso terus bertambah.
Kabid Produksi tanaman pangan, Dinas Pertanian Cianjur, Henny Iriani Winata di Cianjur Senin, mengatakan luas lahan yang mengalami puso bertambah seluas 916 hektar dengan total keseluruhan menjadi 1.283 ribu hektar.
Sejak satu pekan terakhirr sejumlah wilayah di Cianjur mulai di guyur hujan dengan intensitas sedang dan tinggi, sehingga sejumlah area pertanian mulai kembali mendapatkan air.
"Sehingga jumlah lahan pertanian yang teracam terkena dampak kekeringan berkurang dari 4.756 ribu hektar menjadi 1.293 hektar atau berkurang 3.517 hektar," katanya.
Namun ungkap dia, dalam satu bulan terakhir tercatat luas lahan yang mengalami puso bertambah dan lahan yang mengalami kekeringan berat menjadi 840 hektar yang asalnya seluas 524 hektar.
"Kami saat ini tengah melakukan upaya untuk menyelamatkan lahan yang masih bisa ditanggulangi di sejumlah lokasi seperti di Kecamatan Agrabinta, Sukaluyu, Ciranjang dan Warungkondang," katanya.
Bahkan sejauh ini pihaknya sudah mendirikan 32 posko kekeringan yang berkoordinasi dengan petugas Koramil setempat serta didampingi penyuluh dari Dinas Pertanian Cianjur, untuk melakukan antisipasi meluasnya lahan yang terdampak musim kemarau.
"Kami melakukan beberapa gerakan dilapangan seperti mengoptimalkan sumber air yang ada dan melakukan pembersihan saluran irigasi agar saat datang musim penghujan fungsinya dapat dimaksimalkan," katanya.
Baca juga: Irigasi ambrol, seribuan hektare sawah di Cianjur terancam puso
Baca juga: Puluhan hektare sawah di Cianjur alami gagal panen
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019