Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk terus membantu dan melakukan kerja sama dengan Timor Leste, khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan kapasitas SDM
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pihaknya terus meningkatkan kerja sama di bidang infrastruktur dengan Kementerian Infrastruktur Timor Leste.
"Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk terus membantu dan melakukan kerja sama dengan Timor Leste, khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan kapasitas SDM," kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri Basuki mengemukakan hal tersebut dalam kapasitasnya sebagai Utusan Khusus Presiden RI Joko Widodo dalam rangka menghadiri Peringatan ke-20 Hari Jajak Pendapat di Dili, Timor Leste pada Jumat (30/8).
Sedangkan pada keesokan harinya atau Sabtu (31/8), Menteri Basuki didampingi Dubes RI untuk Timor Leste Sahat Sitorus dan anggota delegasi lainnya melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Timor Leste Salvador Soares dos Reis Pires guna membahas peningkatan kerja sama di bidang infrastruktur, baik dalam hal konstruksi maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Kementerian PUPR RI telah menjalin kerja sama yang erat dengan Kementerian Infrastruktur Timor Leste dalam bidang infrastruktur.
Kerja sama itu juga didasari oleh MoU Kerja sama Infrastruktur antara Menteri PU RI dan Menteri Infrastruktur Timor Leste yang ditandatangani pada 22 Maret 2011, yang kemudian direvisi menjadi MoU Kerjasama di Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum, Perumahan, Pengembangan Perkotaan dan Wilayah yang ditandatangani pada 10 Juli 2017.
Kerja sama yang dilakukan dalam bentuk pelatihan, pengiriman tenaga ahli, program magang, pembangunan infrastruktur (jembatan), dan berbagi pengalaman pada bidang jalan dan jembatan, perumahan permukiman, manajemen dan perencanaan air minum dan jasa konstruksi.
Dalam kesempatan tersebut, kedua menteri juga menyatakan sepakat untuk memperpanjang MoU dimaksud yang akan berakhir pada Desember 2019.
Berdasarkan pengalaman puluhan tahun dan pengetahuan mengenai kawasan NTT dan Timor Leste, Menteri Basuki menyampaikan masukan bahwa setidaknya Timor Leste membutuhkan dua bendungan guna mengelola air, sehingga negara tersebut dapat mencapai kemandirian pangan.
Menteri Soares sependapat dengan pandangan Menteri Basuki dan menyampaikan harapan kiranya Indonesia dapat mengirimkan ahli bendungan ke negaranya.
Di NTT sendiri, Pemerintah Republik Indonesia juga telah membangun hingga sebanyak tujuh bendungan untuk mengatasi masalah pengelolaan air.
Menteri Basuki siap membantu dan menawarkan Menteri Soares untuk berkunjung ke Bendungan Temef di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara untuk melihat teknik konstruksi bangunan.
Baca juga: RI-Afrika teken kerja sama infrastruktur-transportasi Rp11,7 triliun
Baca juga: KBRI kembangkan kerja sama revitalisasi kereta api di Zimbabwe
Baca juga: Jokowi dan Menlu Singapura diskusi infrastruktur, investasi dan SDM
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019