Padang (ANTARA News) - Sekitar 5,3 miliar dolar Amerika Serikat atau mencapai Rp50 triliun devisa degara dari hasil kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama 2007, langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat. "Karena itu rakyat harus mendukung pembangunan dan pengembangan serta menjaga kegiatan dunia pariwisata di daerahnya masing-masing," Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) RI, Jero Wacik di Padang Sabtu. Hal tersebut disampaikannya seusai membuka "Sumatera Internasional Travel Fair" (SITF) dikuti 13 negara dan kongres South East Tour Guide Association (SEATGA) atau asosiasi pramuwisata se-Asia Tenggara. Ia menyatakan, devisa negara dari sektor pariwisata jauh berbeda maknanya dibanding devisa dari penjualan minyak dan gas bumi (Migas) atau produk ekspor lainnya. Devisa Migas misalnya, setelah dibayar negara importir masuk dulu ke kas negara, kemudian diajukan pemanfaatannya melalui DPR-RI dan dengan perdebatan panjang ditetapkan dalam bentuk APBN dan kemudian dialokasikan ke daerah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK), katanya. Perdebatan kembali terjadi terkait pembagian DAK antara pemerintah daerah dengan DPRD. Setelah melewati mekanisme dan "jalan panjang" baru dana devisa migas itu sampai ke rakyat dalam bentuk proyek atau kegiatan pembangunan, tambah Jero Wacik. Berbeda dengan devisa negara dari kunjungan wisatawan mancanegara, dimana turis datang ke objek wisata di daerah-daerah, lalu berbelanja yang uang langsung ke tangan rakyat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan, katanya. "Selama 2007 sekitar 5,5 juta wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan membelanjakan uangnya menjadi devisa yang dirasakan langsung oleh rakyat mencapai Rp50 triliun," tambah Menbudpar. Dengan kenyataan ini, menurut dia, wajar rakyat ikut mendukung dan menjaga pembangunan dan pengembangan serta kegiatan kepariwisataan di daerahnya masing-masing. Karena itu program sadar wisata sangat diharapkan terus dimaknai, dilaksanakan dan dijaga oleh rakyat, sehingga devisa negara dari sektor pariwisata terus meningkat, termasuk pemanfaatanaya bagi kesejahteraan masyarakat, tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008