Palu (ANTARA News) - Seorang mubaligh kondang asal Palu mengatakan tidak ada artinya organisasi sosial-kemasyarakatan di Tanah Air mengirimkan relawan untuk berjihad ke Palestina guna membela umat Islam di sana yang sedang teraniaya.
"Ide ini memang cukup bagus. Tapi tidak ada artinya kirim relawan yang baru belajar seluk-beluk perang, terlebih hanya bermodalkan kuntau, silat, dan karate," kata Jamaluddin Hadi ketika berorasi pada acara Tabligh Akbar Untuk Solidaritas Rakyat Palestina di Palu, Ahad.
Menurut dia, untuk pengiriman relawan tanpa keahlian perang, sama artinya 'menyetor jiwa' yang tidak ada hasilnya dalam membela warga Palestina yang setiap hari dibayangi ancaman maut.
Sebab, yang dihadapi di sana adalah mesin-mesin perang canggih yang dipergunakan tentara Israel dan sekali ditembakkan sampai mengguncang wilayah dalam radius satu kilometer.
Karena itu, Hadi yang mantan tahanan politik di Zaman Orde Baru itu menyarankan dalam membantu menghentikan pembantaian umat manusia di Bumi Palestina, sudah saatnya pemerintah Indonesia mengirimkan militer beserta perlengkapan perang di sana.
Selain itu, pemerintah di negeri ini perlu mendorong negara-negara di Timur Tengah untuk bersatu dan secara bersama-sama mengangkat senjata dalam menghadapi kebiadaban tentara Zionis Israel.
"Saya kira hanya dengan cara ini yang bisa menghentikan darah Umat Islam terus tertumpa sia-sia di bumi Palestina, sebab kita tidak bisa berharap lagi kepada PBB karena badan dunia itu telah dikuasai Amerika Serikat yang menjadi sekutu sejati Israel," kata dia.
Khusus kepada umat Islam di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulteng, menurut Hadi, yang bisa dilakukan dalam membela rakyat Palestina yang lagi tertindas yaitu dengan cara terus memanjatkan doa keselamatan, mengirimkan bantuan kemanusiaan, serta memboikot seluruh produk dagang Israel dan Amerika Serikat.
"Dengan tidak membeli Coca Cola, Aqua, dan Nokia, berarti anda dengan sendirinya sudah membantu mengurangi tekanan serta beban penderitaan yang dialami rakyat Palestina, sebab produk-produk itu memiliki keterkaitan erat dengan bisnis Israel dan Amerika Serikat," tuturnya.
Himbauan melakukan doa sesering mungkin, mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, serta memboikot produk dagang berbau Israel dan Amerika Serikat juga disampaikan mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPMRI), Dr Najamuddin Ramli, dan Ketua DPW Hizbut Tahrir Indonesia Sulteng. Ir Amuruddin MSi.
Kedua mubaligh muda ini juga tampil memberikan orasi di hadapan ratusan jemaah Tabligh Akbar Untuk Solidaritas Rakyat Palestina yang digelar BKPRMI Sulteng di Lapangan GOR Palu pada Ahad pagi hingga siang harinya.
"Umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, harus bersatu menghentikan aksi brutal tentara zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Kalau tidak mengangkat senjata, berilah pertolongan dengan doa dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, hingga memboikot semua produk datang dari semua negara yang mendukung tindakan tentara Israel," kata Najamuddin Ramli menambahkan.
Dalam aksi solidaritas itu, panitia penyelenggara berhasil mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan jutaan rupiah dari para jemaah yang rencananya akan dikirimkan kepada rakyat Palestina melalui saluran resmi yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009
knpa gak mau relawan ke GAZA, byarin aja mreka ke GAZA tk mati brsama teroris2 Hamas, tp transporx jgn Pake Duit Negara. Pke aja duit pribadi mreka, keyyy!!!!
boikot COCA-COLA dan AQUA, msi mendgan...tp boikot NOKIA??????
HA PE loe aja NOKIA.....Gak usa nyaco loee...lg mimpi ya....hahahahaha
klo ttg relawan, relawan apa dlu?, medis?, PMI?, SAR?, atw PKL?, mo buka lapak apa nih?
klo mslh dlm negeri, qta introspeksi diri aja, dah lebih dari 50 tahun merdeka keadaan indonesia tercinta gini2 aj, kadang udah maju, eh mundur.., eh maju lagi, eh mundur lagi..
gunakan aja produk buatan hamas...mikir lu.. bukan hamas yang menolong aceh dari tsunami
eh agamau jg contekan yahudi tau!
mantap.