Jakarta (ANTARA News) - Cadangan daya operasi pembangkit di sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali akan mengalami kenaikan menjadi 30,4 persen pada akhir tahun 2009.

Direktur Jawa-Bali PLN Murtaqi Syamsuddin di Jakarta, Jumat, mengatakan, cadangan daya naik menyusul masuknya pembangkit baru berkapasitas 1.535 MW di sistem Jawa-Bali tahun ini.

"Beroperasinya sejumlah pembangkit terutama dari proyek percepatan pembangkit 10.000 MW akan meningkatkan cadangan daya sistem Jawa-Bali," katanya.

Pada tahun ini, sebanyak tiga pembangkit 10.000 MW berdaya 1.245 MW akan memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Ketiga pembangkit itu adalah dua unit PLTU Labuan, Banten dengan total daya 600 MW, selanjutnya satu unit PLTU Indramayu 330 MW dan satu unit PLTU Rembang 315 MW.

Selain proyek 10.000 MW, pembangkit lainnya yang dijadwalkan masuk adalah penambahan daya (repowering) PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara sebesar 180 MW dan PLTP Wayang Windu, Jabar 110 MW.

Menurut Murtaqi, proyek repowering pembangkit gas Muara Karang sebenarnya menghasilkan 480 MW, namun karena mesti memodifikasi tiga unit pembangkit uap berkapasitas 300 MW, membuat daya bersih hanya 180 MW.

"Modifikasi pembangkit uap selesai akhir 2010 dengan menghasilkan daya 260 MW, sehingga baru akhir 2010, PLTGU Muara Karang akan bertambah 440 MW," ujarnya.

Murtaqi mengatakan, saat ini, beban puncak sistem Jawa-Bali mencapai sekitar 16.300 MW. Dengan kapasitas terpasang mencapai 20.500 MW, maka cadangan daya hanya tersisa 4.200 MW atau 25,8 persen.

Pada tahun depan, beban puncak diperkirakan naik menjadi 16.900 MW. Dengan tambahan 1.535 MW yang berarti kapasitas terpasang Jawa-Bali menjadi 22.035 MW, maka cadangan daya tersisa 5.135 MW naik menjadi 30,4 persen.

"Padahal, idealnya cadangan daya mencapai di atas 40 persen," katanya.

Murtaqi menambahkan, kehandalan pasokan daya pembangkit pada tahun 2009 diperkirakan akan semakin baik menyusul penurunan permintaan listrik akibat krisis global.

Secara nasional, PLN menargetkan sebanyak 15 pembangkit dengan daya total 2.257 MW akan mulai beroperasi sepanjang tahun 2009.

Selain Jawa-Bali, pembangkit lainnya yang dijadwalkan beroperasi adalah empat pembangkit di sistem Sumatera yakni PLTU Labuan Angin 115 MW, PLTG Apung 30 MW, PLTD Apung 65 MW, PLTD berbahan minyak bakar 60 MW.

Selanjutnya, PLTG Sembera 40 MW di sistem Kalimantan, dan dua pembangkit di sistem Sulawesi yakni PLTM Lobong 2 MW dan PLTP Lahendong III 20 MW.

Lainnya, tiga pembangkit swasta yakni PLTP Sibayak 10 MW di sistem Sumatera, PLTG Menamas 20 MW di sistem Kalimantan, dan PLTG Sengkang 60 MW di sistem Sulawesi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009