Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sofyan A Djalil, mengaku telah menyiapkan opsi lain atau "Plan B" untuk menyelamatkan PT Bahtera Adhiguna setelah gagal diakuisisi oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). "PTBA gagal mengakuisisi Bahtera Adhiguna, kita sudah mempunyai alternatif B," kata Sofyan Djalil, di Jakarta, Jumat. Sebelumnya, direncanakan Bahtera Adhiguna diakuisisi oleh PTBA yang diharapkan terjadi sinergi saling menguntungkan. PTBA diharapkan bukan hanya menjadi produser batubara tetapi sekaligus trader sehingga perlu ada kapal sebagai alat transportasi. Sementara Bahtera sendiri memiliki sejumlah aset kapal tetapi tidak memiliki cukup modal dan muatan. "Jadi dengan diakuisisi oleh PTBA diharapkan Bahtera dapat menjadi divisi armada PTBA," katanya. Namun, sayangnya pemegang saham minoritas PTBA menilai hal itu tidak berkaitan langsung sehingga tidak memenuhi syarat/quorum dalam voting RUPS. "Untuk plan B saya belum bisa ceritakan sekarang. Pada intinya Bahtera harus kita selamatkan karena kesulitan modalnya luar biasa. Kalau tidak, bisa bangkrut," katanya. PTBA sendiri pada dasarnya sejak beberapa waktu lalu berencana untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran Bahtera karena mempertimbangkan potensi besarnya di bidang jasa transportasi. Hal itu terutama terkait dengan permintaan batubara yang terus bertambah baik dari pasar domestik maupun pasar dunia sehingga memiliki anak perusahaan bidang pelayaran bagi PTBA akan sangat menguntungkan. Tahun ini, PTBA menargetkan produktivitas batubara mencapai 10,2 juta ton dengan total penjualan sebesar 13 juta dolar AS. Hingga Desember 2007, perseroan membukukan pendapatan 4,123 triliun atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp3,533 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya pendapatan ekspor sebesar 36 persen menjadi Rp1,726 triliun dan pendapatan domestik yang naik 6 persen menjadi Rp2,397 triliun.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008