Jakarta (ANTARA News) - Ketua Departemen Politik, Pertahanan, dan Keamanan (Polhankam) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf memprediksikan, kehadiran tokoh muda bisa menjadi "kuda hitam" pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2009.
"Mereka (tokoh muda) paling tidak akan diuntungkan karena usia muda yang kontras dengan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) lainnya, seperti yang sudah terbukti pada pemilihan gubernur Jawa Barat. Apalagi jika ditambah, anggota kabinetnya juga dari kalangan muda," katanya, di Jakarta, Jumat.
Anggota Komisi I DPR itu menambahkan, kehadiran kalangan muda juga diuntungkan oleh isu Kebangkitan Nasional yang identik dengan kebangkitan para tokoh muda.
Apalagi, jika Barrack Obama menang di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), November 2008 akan mempengaruhi situasi dan kondisi politik dunia, termasuk di Indonesia.
"Munculnya tokoh muda di panggung politik Tanah Air juga diuntungkan jika pemerintah sekarang terus melemah dalam menangani isu kemiskinan dan dampak signifikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang pada gilirannya mengakibatkan harga kebutuhan pokok naik," katanya.
Muzzammil yang juga anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pilpres berpendapat, mayoritas masyarakat bawah yang hidupnya sangat susah tentu akan berharap hadirnya pemimpin yang berenergi muda dan pantang menyerah, yang diharapkan bisa mengubah situasi dengan cepat.
Meski demikian, Muzzammil mengingatkan adanya beberapa tantangan bagi tokoh muda untuk maju, seperti persoalan popularitas, kapasitas dan moralitas para Capres dan Cawapres muda yang sangat menentukan penerimaan publik terhadap mereka.
Selain itu, kesempatan untuk bisa dicalonkan oleh partai politik cukup berat, karena syarat dukungan Capres/Cawapres pada Pilpres 2009 lebih berat dibandingkan sebelumnya sehingga membutuhkan koalisi beberapa partai.
"Tetapi peluang dicalonkannya tokoh muda bisa diimbangi jika munculnya kombinasi Capres dari kalangan 'tua' dengan Cawapres muda usia, termasuk juga kombinasi anggota kabinet dari kalangan muda, sehingga suara anak muda akan lebih tersebar," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008