Kathmandu (ANTARA News) - Mantan Raja Nepal, Gyanendra Shah, Jumat, berencana meninggalkan istana kerajaannya, menyusul keputusan negara di Pegunungan Himalaya itu menjadi republik pada awal pekan ini, berbagai laporan media menyatakan di Kathmandu. Gyanendra telah bersiap bersama orang-orang yang menyertainya di Istana Kerajaan Narayanhiti dan mungkin akan berpindah ke tempat kediaman kerajaan lainnya di luar kota Kathmandu, atau berdiam di satu apartemen di dalam kota. Majelis Konstituante telah memerintahkan raja meninggalkan istana dalam tempo 15 hari dan menurut rencana istana akan dijadikan museum nasional. Media setempat melaporkan bahwa Gyanendra mungkin akan berencana mengasingkan diri di India, namun versi ini dibantah oleh keluarga kerajaan. Gyanendra tidak akan meninggalkan Nepal, kata keluarga kerajaan dalam pernyataan yang dikeluarkan. Bendera yang berhias dengan lambang-lambang kerajaan telah dipindahkan Kamis dari Istana Kerajaan Narayanhiti dan diganti dengan bendera nasional yang baru. Nepal menjadi Republik Federasi Demokrat Rabu setelah Majelis Konstituante dengan suara mayoritas menghapus negara monarki yang sudah berumur 240 tahun itu, demikian laporan Xinhua. (*)
Copyright © ANTARA 2008