Dibandingkan dengan bunga tabungan dan deposito bank, investasi di reksadana masih menguntungkan.
Jakarta (ANTARA) - Investasi reksadana semakin mudah melalui aplikasi Tanamduit, cukup menyediakan dana minimal Rp50.000 serta melampirkan kartu tanda penduduk (KTP) dan nomor rekening bank sudah dapat membuka akun.
"Ide mengembangkan aplikasi ini mengingat sampai saat ini reksadana masih merupakan investasi yang menguntungkan serta risikonya dapat ditentukan ," kata Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit, Muhammad Hanif di Jakarta, Minggu.
Menurut Hanif, dibandingkan dengan bunga tabungan dan deposito bank, investasi di reksadana masih menguntungkan.
"Bagi investor yang ingin investasi dengan risiko rendah dapat membeli produk reksadana manfaat pasti, namun bagi yang ingin risiko tinggi dengan pengembalian 5 sampai 10 persen bisa membeli reksadana saham," jelas Hanif.
"Semakin tinggi return investasi yang di dapat maka risikonya juga semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah returnnya berarti risikonya juga semakin rendah," kata Hanif.
Ia mengatakan sebagai tahap awal Tanamduit menghadirkan produk investasi reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN), ke depan akan ditambahkan produk asuransi (asuransi jiwa, kesehatan, dan asuransi kerugian).
Menurut dia, tujuan berinvestasi adalah mendapatkan pendapatan agar dapat dimanfaatkan sebagai penghasilan tambahan saat pensiun, misalnya sebagai uang muka rumah, mobil, dan lain sebagainya.
Sebagai aplikasi yang baru, ia menyebutkan setiap hari terdapat 500.000 sampai 700.000 pemohon untuk membuka akun, sedangkan target di akhir tahun ini bisa mencapai 120 ribu
"Hampir 70 persen yang membuka akun di platform kami berusia 18 sampai 34 tahun," ujar dia.
Pengamat pasar modal, Ferry Latuhihin mengatakan hadirnya aplikasi ini merupakan terobosan karena selama ini masyarakat masih menganggap investasi di pasar modal termasuk reksadana masih sulit.
Dengan kondisi perbankan saat ini, menurut Ferry pendapatan dari bunga tabungan maupun deposito sangat kecil sehingga reksadana sejauh ini masih menjadi salah satu investasi yang menjanjikan.
Menurut dia dengan peringkat utang Indonesia BBB menunjukkan iklim investasi masih berpeluang besar.
"Saya akan membantu Muhammad Hanif untuk menyosialisasikan tanamduit ini ke perguruan tinggi, termasuk di tempat saya memberikan perkuliahan," kata Ferry yang juga menjabat sebagai Chief Economist Tanamduit.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019