Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera menyusun program aksi pengembangan ekonomi kreatif yang ditargetkan bisa memberi sumbangan sekitar 7-8 persen terhadap PDB pada 2015.
"Pada Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) yang kedua nanti kami akan fokus membahas program aksi untuk mencapai target itu," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, potensi industri kreatif di Indonesia sangat besar mengingat kekayaan budaya yang beragam. Selama ini, kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB telah mencapai 6,4 persen.
"Kontribusi ekspor produk industri kreatif selama ini telah mencapai 10 persen. Tapi itu ditambah ekspor fesyen secara keseluruhan termasuk yang diproduksi secara massal," jelasnya.
Mendag menjelaskan pada PPBI ke-2 yang digelar pada 4-8 Juni 2008 nanti akan diluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif hingga 2025.
"Secara umum kami telah diidentifikasi lima permasalahan utama yang menjadi pokok perhatian dalam rencana pengembangan industri kreatif untuk pencapaian target tahap pertama pada 2015," ungkap Mendag.
Lebih lanjut ia menjelaskan permasalahan dalam industri kreatif adalah kurangnya jumlah dan kualitas sumber daya manusia sehingga harus dikembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan yang bisa melahirkan pelaku industri kreatif.
Masalah kedua adalah pengembangan iklim kondusif untuk memulai dan menjalankan usaha industri kreatif yang meliputi sistem administrasi negara, kebijakan dan peraturan serta infrastruktur yang diharapkan dapat dibuat kondusif bagi perkembangan industri kreatif.
Masalah ketiga, lanjut Mendag, mengenai penghargaan terhadap pelaku industri kreatif baik secara finansial maupun nonfinansial.
Masalah lain yang teridentifikasi adalah upaya percepatan tumbuhnya teknologi informasi dan komunikasi yang terkait erat dengan pengembangan akses pasar dan inovasi dalam industri kreatif.
Ekonomi kreatif bertumpu pada 14 subsektor industri kreatif yaitu periklanan, penerbitan dan percetakan, TV dan radio, film, video dan fotografi, musik, seni pertunjukan, arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, pasar barang seni, permainan interaktif, layanan komputer dan piranti lunak serta penelitian dan pengembangan.
Persentase kontribusi PDBB sub sektor industri kreatif pada 2006 didominasi oleh fesyen sebesar 43,71 persen atau senilai Rp45,8 triliun, kerajinan sebesar 25,51 persen atau senilai Rp26,7 triliun, periklanan sebesar 7,93 persen atau senilai Rp8,3 triliun.
Selama 2002-2006, industri kreatif menyerap sekitar 5,4 juta pekerja dan menyumbang Rp81,5 triliun atau 9,13 persen terhadap total ekspor nasional. Selama ini sumbangan ekonomi kreatif pada PDB sebesar 6,4 persen. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008