Jakarta (ANTARA News) - Rata-rata pendapatan bersih usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diprediksikan akan menurun sebesar 4,16 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Rata-rata pendapatan bersih UMKM tahun 2005 menurun 18,37 persen, maka diprediksikan akibat kenaikan BBM tahun 2008 ini akan menurun sebesar 4,61 persen," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali, di Jakarta, Kamis, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI. Pada 2006, Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) pernah melakukan kajian dampak kenaikan harga BBM yang terjadi pada 2005. Kenaikan rata-rata harga BBM pada 2005 sebesar 114 persen sedangkan kenaikan pada 2008 sebesar 28,7 persen maka dengan asumsi faktor lain bersifat "caterisparibus" diprediksi dengan menggunakan model eksplorasi biaya produksi UMKM pada 2008 akan naik sebesar 7,07 persen. "Sedangkan rata-rata nilai produksi UMKM pada 2005 naik sebesar 10,6 persen maka diprediksikan pada 2008 akan naik lagi sebesar 2,66 persen," katanya. Selain itu, rata-rata penyerapan tenaga kerja pada 2005 menurun 2,45 persen maka akibat kenaikan harga BBM pada 2008 akan berkurang 0,61 persen. Dari pengalaman menghadapi kenaikan harga BBM 2005, UMKM melakukan beberapa tindakan di antaranya mengurangi kuantitas/ukuran barang, mengurangi kualitas barang, mengurangi keuntungan, dan melakukan efisiensi usaha. Dalam kaitannya dengan itu, Kemenkop untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBMB 2008 bertekad memperkuat dan meningkatkan akses permodalan bagi Koperasi dan UKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Selain itu kami juga mendukung terlaksananya pengalihan penggunaan minyak tanah ke gas LPG bagi para UKM yang dilaksanakan oleh Pertamina," katanya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian membantu koperasi dan UKM melalui kebijakan subsidi harga kedelai dan subsidi harga minyak goreng.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008