Bandung (ANTARA News) - PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL) meluncurkan tarif promo murah terbaru Rp50 sampe puas bagi pelanggan XL-bebas di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Program ini untuk pelanggan XL-bebas ke sesama XL mulai Kamis (29/5) ini," kata Vice President XL Central Region, Joedi Wisoeda, di Bandung, Kamis. Tarif promo termurah dari XL itu, kata Joedi, tarif pulsa berlaku Rp10 sampai detik pertama, selanjutnya gratis untuk nelepon ke sesama XL mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Menurut Joedi, penerapan tarif baru tidak jauh berbeda dengan konsep tarif sebelumnya. Penghitungan pulsa hanya dihitung hingga detik ke-5 dengan tarif Rp10 per detik. "Harga yang dibayar pelanggan tetap sama untuk sebentar atau lama yakni Rp50," katanya. Untuk melakukan hubungan telepon ke operator lain dan PSTN, kata Joedi, tetap dapat menikmati tarif `menggiurkan` itu. Khusus untuk kawasan Jateng bagian Selatan seperti Purwokerto, Solo dan juga Yogyakarta, operator seluler itu memberlakukan tarif khusus untuk pesan singkat Rp40 per SMS. "Berdasarkan survei, pelanggan seluler di Jateng bagian Selatan termasuk Yogyakarta, kebiasaan SMS mereka cukup tinggi sehingga kami berikan tarif SMS khusus buat mereka," katanya. Lebih lanjut, Joedi menambahkan, pelanggan XL hingga kuarter pertama 2008 secara nasional mencapai 18,4 juta dan sekitar 76 persen merupakan pengguna XL-bebas. "Selama kuarter pertama 2008 terjadi penambahan sekitar tiga juta pelanggan baru, peningkatan yang signifikan itu tidak lepas dari program tarif ekonomis," katanya. Sementara itu Jawa Barat, Jateng dan DIY, jumlah pelanggan hingga kuarter pertama 2008 sebanyak 4,27 juta atau 23 persen dari total pelanggan XL secara nasional. "Sebanyak 12.000 BTS memperkuat layanan, dan setiap tahun terus menambah BTS di seluruh Indonesia," katanya menambahkan. Terkait sampai kapan perang tarif murah akan berlanjut, Joedi menyebutkan, akan terus berlanjut karena merupakan bagian strategi mempertahankan eksistensi dalam persaingan antar-operator. Operator seluler baru, lanjut dia, terpaksa ikut arus dalam perang tarif murah. "Ini merupakan bagian dari strategi pemasaran seluler saat ini, mau tidak mau semua operator lama atau baru harus terjun. Di lain pihak massa memang butuh tarif murah untuk komunikasi mereka," kata Joedi menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008