"Ada peserta dari negara asing yang hadir, makanya akan memunculkan lingkungan kompetisi yang berbeda jika dibandingkan kalau pesertanya hanya dari dalam negeri," tutur Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto saat ditemui di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Sabtu.
Menurut ia, kejuaraan yang berkelas internasional ini bisa memberikan pengalaman yang berbeda bagi peserta, baik dari aspek lingkungan kompetisi, kualitas pertandingan, hingga standar yang berbeda.
Baca juga: Atlet asal Pacitan rebut emas nomor pre youth putri +40kg IIWC
Selain itu, dengan nomor perlombaan yang sangat bervariasi juga bisa mendorong peserta muda untuk lebih tertarik mendalami cabang olahraga angkat besi hingga ke tingkat junior, senior atau profesional.
Hal ini ia sampaikan terkait dengan pentingnya regenerasi atlet pada cabang olahraga ini yang dinilai dalam tahap yang memprihatinkan.
"Saya sering ditanya pegiat olahraga dari negara-negara di ASEAN, mereka mempertanyakan kenapa kita sangat bagus di tingkat junior atau atlet muda tapi prestasinya kemudian menurun di tingkat senior," katanya menceritakan.
Baca juga: PPOP Jakarta tak ingin ngotot juara di IIWC Semarang
Oleh sebab itu ia berharap kejuaraan yang diikuti lebih dari 200 atlet dalam dan luar negeri ini bisa memberikan pengalaman dan mendorong pembinaan lifter muda dari daerah.
"Negara punya hutang ke dua cabor, bulu tangkis dan angkat besi. Dua cabor ini yang sudah menyumbangkan medali (olimpiade), oleh karenanya perlu perhatian khusus terutama soal regenerasi dan pengalaman tanding," katanya.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019