Jakarta (ANTARA) - Direktur olahraga Paris Saint-Germain, Leonardo mengatakan bahwa "tidak ada kesepakatan" untuk transfer pemain asal Brasil Neymar.
BBC Radio 5 Live melaporkan bahwa para petinggi dari PSG dan Barcelona sudah bertemu pada Selasa (waktu setempat) untuk membahas kemungkinan kesepakatan transfer penyerang berusia 27 tahun itu.
Kedua belah pihak menghargai Neymar dengan 200 juta euro (sekitar Rp3,12 triliun), dengan Barca mengajukan tawaran tukar tambah pemain.
Usai PSG menang 2-0 di Ligue 1 pada Jumat di Metz, Leonardo mengungkapkan bahwa mereka menolak tawaran Barca karena "tidak cocok dengan permintaan kami."
Batas waktu transfer La Liga adalah pada Senin pukul 23.00 waktu setempat.
Baca juga: Petinggi PSG dan Barcelona gelar pertemuan di Paris bahas Neymar
Neymar, yang bergabung dengan PSG dari Barcelona pada 2017 dengan memecahkan rekor dunia sebesar 222 juta euro, sampai sekarang belum bermain untuk PSG musim ini karena masih memulihkan diri dari cedera pergelangan kaki yang dideritanya ketika bermain untuk timnas Brasil pada Juni.
Raksasa Katalunya tersebut telah menawarkan bek muda Jean-Clair Todibo dan gelandang Ivan Rakitic, plus pemain depan Ousmane Dembele dengan status pinjaman selama semusim, tetapi ketiga pemain itu menolak untuk pindah ke Paris.
Baca juga: PSG tak akan turunkan Neymar sampai status jelas
"Posisi kami tentang kemungkinan transfer Neymar sudah jelas, semua orang tahu apa yang kami inginkan," ujar direktur asal Brasil tersebut.
"Kami mendapat tawaran resmi pertama pada 27 Agustus dan kami menolaknya, kondisinya tidak cocok untuk kami."
"Ada tiga hari sampai jendela transfer ditutup dan untuk saat ini, tidak ada kesepakatan."
"Kami banyak berbicara, dengan Neymar khususnya. Ia pemain yang luar biasa, saya tidak mengenalnya secara pribadi sebelum saya kembali ke Paris."
"Neymar telah melalui banyak hal, ia seorang bintang sepak bola dan saya sangat menyukainya. Kami memiliki hubungan yang baik dengannya," katanya, seperti dilansir BBC.
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019