Denpasar, (ANTARA News) - Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp200 miliar untuk 400 ribu mahasiswa kurang mampu di Indonesia sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kata Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo. "Dana tersebut akan direalisasikan kepada mahasiswa sebanyak 400 ribu orang mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta," katanya di Sanur, Bali, Kamis. Usai pembukaan Konferensi Regional Asia-Pasifik Persiapan untuk Konferensi Internasional Bidang Pendidikan ke-48 di Swiss. Ia mengatakan, mahasiswa yang mendapatkan bantuan tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Untuk pembagiannya diserahkan kepada masing-masing PT pada semester ganjil yakni Agustus mendatang. "Masing-masing mahasiswa akan mendapat bantuan sebesar Rp500 ribu per semester," katanya. Ia mengatakan, jumlah penerima bantuan khusus sebanyak 400 ribu mahasiswa itu, setara dengan 10 persen dari total jumlah mahasiswa PTN dan PTS di Indonesia, yang jumlahnya mencapai empat juta orang. Mendiknas menyebutkan, dana bantuan khusus ini adalah sebagai bagian bentuk kompensasi menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Langkah yang dilakukan pemerintah merupakan upaya mengurangi angka "drop out" akibat naiknya harga BBM yang berpengaruh juga terhadap naiknya harga kebutuhan hidup lainnya. "Soal pendidikan menjadi prioritas utama, karena merekalah yang nantinya akan membangun negara ini," ucapnya. Selain dana bantuan khusus tersebut kata Bambang, pemerintah juga akan mengalokasikan beasiswa bagi siswa berprestasi mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK hingga PT. "Kami belum bisa rinci dana beasiswa untuk siswa atau mahasiswa berprestasi itu," katanya menambahkan. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008