Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Presiden, Andi Malarangeng membantah analisis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyebutkan kenaikan harga BBM akan menambah jumlah orang miskin menjadi 41,7 juta jiwa atau 21,92 persen. "Menurut kajian BPS dan Bapennas dengan adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT), maka kemiskinan akan turun," kata Andi di Istana Negara, Jakarta, Kamis. Sementara LIPI dalam analisanya yang diumumkan Rabu (28/5) kemarin menyatakan kenaikan harga BBM akan meningkatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 4,5 juta jiwa dari 37,2 juta orang (16,58 persen) pada Maret 2007 menjadi 41,7 juta jiwa (21,92 persen). Bila tanpa BLT, sebut LIPI, jumlah orang miskin diperkirakan mencapai 53,7 juta jiwa (28,64 persen). Mengenai perbedaan angka itu, Andi mengatakan," Kita lihat saja hasilnya bagaimana. Kalau tanpa BLT jumlah kemiskinan memang akan naik," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008