Jakarta (ANTARA News) - Realisasi penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir Mei 2008 telah mencapai angka Rp6,158 triliun, dengan melayani 595.379 debitur di seluruh Indonesia. "Perkembangan realisasi program KUR posisi per 21 Mei 2008 sebesar Rp6.158,2 miliar melayani 595.379 debitur," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali, di Jakarta, Kamis, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR. Dikatakannya, dari jumlah itu rata-rata kredit per debitur sebesar Rp10,3 juta. Sementara itu, realisasi KUR per 28 Februari 2008 sebesar Rp1.782,4 miliar, dengan melayani 25.789 debitur atau rata-rata kredit per debitur adalah Rp69,1 juta. "Dengan demikian, realisasi kredit meningkat Rp4.375,8 miliar atau 245,5 persen dan jumlah debitur meningkat 569.590 atau 2.208,6 persen," katanya. Program KUR dilaksanakan oleh enam bank pelaksana, yaitu Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, BTN, Bank Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri dan dua lembaha penjamin, yakni Perum SPU dan Askrindo. Pemerintah menawarkan KUR yang merupakan kredit KUKM yang dijamin oleh pemerintah sebesar 70 persen dan oleh perbankan 30 persen. KUR disalurkan untuk sektor ekonomi produktif dengan bunga maksimum 16 persen per tahun dan jumlah kredit maksimum semula Rp500 juta per debitur, tapi kemudian direncanakan untuk diturunkan plafonnya menjadi di bawah Rp50 juta. Penyaluran kredit difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan. "Program KUR ini juga merupakan salah satu langkah Kemenkop untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM," kata Menteri. KUR akan dioptimalisasi untuk memperkuat dan meningkatkan akses permodalan bagi koperasi dan UKM. (*)
Copyright © ANTARA 2008