Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Taufiq Kiemas berpendapat, hari lahir Pancasila pada 1 Juni merupakan rangkaian sejarah yang tidak kalah pentingnya dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei."Kalau kita merayakan Harkitnas tapi melupakan kelahiran Pancasila, kan `kocak` (lucu) juga," kata Taufiq Kiemas menjawab pers di sela-sela rapat pengurus PDIP se-DKI dan Panitia Pelaksana "Gebyar Pancasila 1 Juni" di Jakarta, Rabu.Menurut dia, jika bangsa ini merayakan secara besar-besaran Harkitnas, maka hari kelahiran Pancasila juga harus diperingati pula dengan upaya yang sama.Lebih lanjut suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu mengatakan bahwa rentetan panjang dari Harkitnas itu adalah Sumpah Pemuda, kelahiran Pancasila hingga proklamasi kemerdekaan."Jadi kebangkitan nasional itu merupakan bagian dari sejarah membentuk dasar negara ini sehingga akhirnya bangsa ini merdeka," katanya.Pancasila tak terlahir bangsa Indonesia tak memiliki konstitusiDia menegaskan makna penting Pancasila, dimana jika dasar negara itu tidak terlahir maka bangsa Indonesia tidak akan memiliki konstitusinya. Bagaimana pun, Taufiq Kiemas menambahkan, semua itu telah menjadi rentetan sejarah yang panjang dan menjadi kewajiban bangsa ini untuk memperingatinya. Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008