Informasi dari Biro Kerja sama Pembangunan dan Rantau Sumbar, kondisi warga Sumbar di Papua saat ini masih aman. Tidak ada yang terkena imbas demonstrasi yang berakhir ricuh.Padang (ANTARA) - Perantau Minang di Papua diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah untuk sementara hingga situasi di provinsi itu kembali kondusif.
"Tetap waspada. Usahakan menghindar dari suasana yang kurang kondusif jika perlu cari tempat pengungsian yang aman," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di Padang, Jumat (30/8).
Informasi dari Biro Kerja sama Pembangunan dan Rantau Sumbar, kondisi warga Sumbar di Papua saat ini masih aman. Tidak ada yang terkena imbas demonstrasi yang berakhir ricuh.
"Kita berharap situasi kembali kondusif hingga semua bisa beraktivitas seperti sedia kala," katanya.
Ia optimistis pemerintah bisa segera mencarikan solusi agar Papua bisa kembali aman sehingga tidak ada warga yang merasa cemas dan khawatir untuk bekerja.
Situasi di Papua kembali memanas sejak Kamis (29/8) hingga Jumat (30/8) dini hari. Namun saat ini sudah mulai kondusif.
Baca juga: Polda Riau siap kirim tiga kompi Brimob ke Papua
Kepala Biro Kerja sama Pembangunan dan Rantau Setdaprov Sumbar, Luhur Budianda didampingi Kepala Biro Humas, Jasman menyebutkan jaringan telekomunikasi ke Papua saat ini masih belum stabil, namun pihaknya terus berupaya mendapatkan informasi terkini.
"Kita juga minta masyarakat dan perantau yang ada di Papua untuk saling memantau perkembangan yang terjadi dan terus menjalin komunikasi serta berkoordinasi dengan tokoh dan perantau Minang lainnya yang ada di provinsi tersebut," katanya.
Bagi masyarakat yang mempunyai informasi terakhir tentang kondisi masyarakat Sumbar di Papua dan Papua Barat bisa menginformasikan dan berkoordinasi dengan staf Biro Kerja sama Pembangunan dan Rantau Hilma pada kontak 081266003137.
Ia juga meminta masyarakat Sumbar untuk selalu mendoakan agar Papua kembali kondusif.
Saat ini perantau Minang di Jayapura berjumlah lebih kurang tiga ribu KK yang berdomisili di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Mappi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Nabire dan Kabupaten Timika.
Sedangkan di Papua Barat diperkirakan berjumlah dua ribu KK yang berdomisili di Kota Manokwari, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Bintuni.
Baca juga: Papua Terkini - Solidaritas Melanesia tolak referendum Papua
Baca juga: Papua Terkini - Polres Biak tingkatkan patroli siber
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019