Jakarta (ANTARA News) - Absennya sejumlah pemain papan atas, terutama dari China, membuka peluang bagi Taufik Hidayat dan Simon Santoso, yang menjadi andalan Indonesia pada Singapura Super Series, menyusul mundurnya Sony Dwi Kuncoro karena cedera. Tiga dari empat pemain peringkat teratas yakni, Lin Dan (peringkat 1 dunia), Bao Chunlai (3) dan Chen Jin (4) seluruhnya dari China, dipastikan tidak ambil bagian dalam turnamen tersebut, saat undian pertandingan disiarkan situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Selasa. Taufik yang menjadi unggulan ketiga akan menjalani pertandingan pertamanya melawan Anup Sridhar, pemain asal India yang mengalahkannya pada Kejuaraan Dunia tahun lalu, sementara Simon bertemu Scott Evans dari Irlandia. Kedua pemain Indonesia kemungkinan bertemu di delapan besar jika berhasil melalui ujian-ujian sebelumnya. Meski tidak diikuti sejumlah pemain China, persaingan pada tunggal putra turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS itu, diperkirakan tetap ketat, dengan hadirnya pemain peringkat dua dunia Lee Chong Wei, juara Eropa Kenneth Jonassen dan rekan senegaranya, juara 2006 Peter Gade dan juara bertahan Bonsak Ponsana. Sementara itu, tiga ganda putri nasional harus berjuang sejak permulaan ketika kembali ke berlaga dalam turnamen Super Series usai bermain untuk tim nasional pada putaran Piala Uber di Jakarta pertengahan bulan ini. Pasangan Jo Novita/Greysia Polii dkk. menghadapi ujian berat sejak awal turnamen yang akan digelar di Singapore Indoor Stadium, 1-15 Juni mendatang. Setelah menghadapi pasangan tuan rumah Li Bo/Thng Ting Ting pada putaran pertama, pasangan Jo/Greysia yang tampil mengesankan pada putaran final Piala Uber di Jakarta, sudah ditunggu unggulan pertama asal China Du Jing/Yu Yang pada putaran kedua. Pasangan Rani Mundiasti/Endang Nursugianti bahkan diperkirakan akan berjuang keras menghadapi pasangan juara Eropa asal Denmark Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl pada putaran pertama turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS tersebut. Kalaupun lolos ke putaran kedua, pasangan tersebut masih harus bertemu lawan kuat, yakni pemenang antara pasangan nomor 14 dunia asal Singapura Jiang Yanmei/Li Yujia atau peringkat 16 Ha Jung Eun/Kim Min Jung dari Korea. Sedikit keberuntungan mungkin didapat pasangan ranking sembilan dunia Vita Marissa/Liliyana Natsir yang mengawali turnamen melawan pasangan ranking 42 dunia asal Malaysia Fong Chew Yen/Mooi Hing Yau pada putaran pertama, namun mereka berpeluang jumpa sesama pasangan pelatnas, Jo/Greysia jika mereka berhasil mengalahkan lawan-lawan sebelumnya. Persaingan ketat juga terjadi pada ganda campuran saat pemain-pemain top dunia ambil bagian dalam turnamen yang sudah tidak mempengaruhi poin peringkat untuk Olimpiade tersebut. Dua andalan Indonesia di Olimpiade Beijing yang akan datang kemungkinan bisa mengatasi pertandingan-pertandingan awal sebelum perempatfinal. Akan tetapi di delapan besar, pasangan juara dunia Nova Widianto yang menjadi unggulan pertama, berpeluang bertemu runner-up tahun lalu, Sudket Prapakamol/Saralee thungthongkam dari Thailand, Juara tahun lalu, Flandy Limpele/Vita Marissa juga diperkirakan menghadapi batu sandungan di delapan besar saat mereka berusaha mempertahankan gelar. Pasangan tersebut akan bertemu unggulan ketujuh asal Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008