Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat sore ditutup "perkasa" terhadap dolar AS, menguat 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp14.198 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.238 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat, mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan Bank Indonesia yang terus melakukan intervensi dalam sepekan ini telah berhasil membawa mata uang garuda di tutup menguat cukup signifikan
"Ini menandakan bahwa BI dalam kepemimpinan Perry Warjiyo saat ini begitu agresif merespon perkembangan ekonomi global yang sampai saat ini terus bergejolak akibat perang dagang dan Brexit," ujar Ibrahim.
Di samping itu, pemerintah di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani terus membuat kebijakan-kebijakan baru yang pro pasar sehingga ikut membantu mempermudah iklim investasi di Indonesia.
"Seyogyanya BI memang harus memiliki independensi, tetapi tetap harus bahu membahu dengan pemerintah dalam menjaga perekonomian. Oleh karena itu, kebijakan BI juga bisa bersinergi agar selaras dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural dalam mencapai stabilitas ekonomi," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.223 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.195 per dolar AS hingga Rp14.244 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.237 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.254 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah diprediksi fluktuatif, dengan kecenderungan melemah hari ini
Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat tipis, masih di atas Rp14.200
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019