Jakarta (ANTARA News) - PT Kimia Farma Tbk merencanakan menaikan harga obat bermereknya (branded) sekitar 10 sampai 15 persen, menyusul naiknya BBM sekitar 30 persen.
"Kanaikan harga obat bermerek itu untuk menutupi kenaikan gaji karyawan sekitar 30 persen, kenaikan harga energi listrik dan tentunya untuk mengimbangi kenaikan harga BBM itu sendiri," kata Direktur Keuangan Kimia Farma, Rusdi Rosman di Jakarta, Selasa.
Rusdi mengatakan sampai saat ini manajemen masih menghitung dampak kenaikan BBM 30 persen tersebut terhadap perusahaan. "Kami kira kenaikan BBM ini cukup besarnya pengaruhnya sehingga akan kami sesuaikan denga kenaikan harga obat bermerek," ujarnya.
Sementara mengenai obat generik, Rusdi mengatakan kenaikan harga obat generik itu tergantung dari keputusan pemerintah. Pasalnya perseroan sudah menaikan harga obat generik sebesar 20 persen pada Februari lalu. "Komposisi penjualan perseroan saat ini masih didominasi oleh penjualan obat generik sekitar 65 persen dan sisanya 35 persen merupakan penjualan obat bermerek,"kata Rusdi.
Dalam RUPS perseroan yang berlangsung di Jakarta, Selasa diputuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2007 sebesar Rp 2,8 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan pada Juli 2007.
Untuk 2008 perseroan menanrgetkan penjualan obatnya tumbuh 14 persen dengan laba bersih tumbuh sekitar 18 persen.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008