Bandarlampung (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan para mahasiswa boleh saja menyampaikan kritikan kepada pemerintah namun jangan dilakukan dengan cara menutup jalan raya sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. "Mengkritik (demo) boleh tetapi tidak harus menutup jalan," kata Wapres M Jusuf Kalla saat membuka Muktamar XIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), di Bandarlampung, Selasa. Wapres menjelaskan bahwa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla mengaku tidak ingin menyulitkan masyarakat. Pemimpin mana pun dan siapa pun, tambah Wapres, tidak ingin menyusahkan rakyatnya. "Memang keputusan (naik BBM) ini tidak populer, tetapi kita memilih tidak populer daripada bangsa rusak," kata Wapres. Menurut Wapres, pemimpin harus berani mengambil risiko, dan risiko merupakan hal yang harus ditanggung seorang pemimpin. "Pemimpin itu memilih mau populer atau dimaki-maki. Pemimpin harus pilih yang mudharatnya kecil. Yang mudharatnya paling kecil itu didemo. Tak masalah," katanya. Menurut Wapres, didemo merupakan risiko yang paling kecil jika dibandingkan jika negara ini harus menambah utangnya hanya untuk menutup subsidi. Atau negara ini tak bisa membiayai pendidikan, kesejahteraan atau tak bisa membangun. "Kita boleh marah-marah, kita boleh mengkritik tetapi dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan. Jadi anda boleh marah tetapi saya boleh jawab," kata Wapres. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008