Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa, membuka simposium internasional pertama yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia.
Selain membuka seminar, Presiden Yudhoyono juga menyaksikan program kebangkitan jamu Indonesia.
Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia memaparkan kebangkitan jamu Indonesia ditandai oleh beberapa hal, yaitu pencanangan jamu "Brand" Indonesia pada 4 Maret 2008 oleh sejumlah pengusaha yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.
Selain itu, jamu jenis Fitofarmaka atau jamu yang lolos uji klinis dapat disetarakan dengan obat-obatan modern dan diterima sebagai pengobatan alternatif.
Bagi pengusaha jamu tingkat mikro difasilitasi kredit usaha rakyat dari bank pemerintah masing-masing Rp100 miliar.
Di masa yang akan datang, gabungan pengusaha jamu mengharapkan pemerintah melalui institusi dan sarana pelayanan kesehatan dapat memanfaatkan produk jamu terstandar dan jamu fitofarmaka.
Mereka juga mengharapkan adanya partisipasi dari lembaga pendidikan dalam mengembangkan jamu di Indonesia.
Pemerintah juga diharapkan terus mensosialisasikan bahaya penggunaan bahan kimia obat pada jamu agar tidak merusak citra jamu di dalam dan luar negeri.
Para pengusaha juga mengharapkan pemerintah dapat melakukan penelitian sehingga dapat menambah lagi temuan-temuan tanaman obat unggulan dan semakin banyak dihasilkan produk jamu yang lolos uji klinis atau jamu fitofarmaka.
Perkembangan omzet jamu yang semula Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun diperkirakan akan mencapai Rp7,2 triliun pada akhir 2008 termasuk produk kosmetika, makanan dan minuman.
Pada 2010 target jamu diproyeksikan mencapai Rp10 triliun sesuai dengan peta jalan KADIN Indonesia.
Acara yang berlangsung di Istana Negara tersebut selain dihadiri Presiden dan Ibu Negara juga dihadiri Ketua Umum GP Jamu Charles Saerang, Ketua KADIN MS Hidayat, Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu serta para pengusaha jamu Indonesia. (*)
Copyright © ANTARA 2008