Tokyo (ANTARA) - Harga minyak turun tipis di perdagangan Asia pada Jumat pagi, setelah tiga hari berturut-turut naik pada saat pasar masih dibanyangi kekhawatiran tentang keadaan ekonomi global sehubungan perang dagang AS-China.
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun enam sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 56,65 dolar AS per barel pada pukul 00.50 GMT (07.50 WIB). Kontrak menuju kenaikan lebih dari empat persen pekan ini, didorong oleh penurunan persediaan AS dan pergerakan badai menuju Florida.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah berjangka Brent berkurang 10 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 60,98 dolar AS per barel, setelah menambahkan satu persen pada Kamis (29/8/2019).
Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi karena perang perdagangan AS-China dan berdampak ke permintaan minyak telah menutup kenaikan harga, bahkan ketika persediaan turun, menunjukkan pasar yang seimbang.
Kementerian perdagangan China mengatakan pada Kamis (29/8/2019) bahwa dua ekonomi terbesar dunia sedang mendiskusikan putaran berikutnya dari pembicaraan perdagangan yang dijadwalkan untuk September, tetapi harapan untuk kemajuan bergantung pada apakah Washington dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.
Mendekatnya Badai Dorian menuju Florida menimbulkan kekhawatiran bahwa produsen minyak mentah lepas pantai AS dapat memperlambat produksi jika badai melintas ke Teluk Meksiko pada akhir pekan.
Dorian sedang menuju pendaratan di pantai Atlantik Florida selama akhir pekan dan dapat masuk ke Teluk Meksiko timur minggu depan. Badai diperkirakan akan menguat dan menjadi badai Kategori 4 yang sangat berbahaya pada Minggu, kata Pusat Badai Nasional.
Kilang Chevron Corp dengan produksi 356.440 barel per hari, di Pascagoula, Mississippi, sedang memantau perkembangan Badai Dorian, kata seorang juru bicara perusahaan Kamis (29/8/2019).
Bulan lalu, Badai Barry mendorong perusahaan minyak lepas pantai untuk menutup sebanyak 74 persen dari produksi, mengangkat harga minyak mentah AS, sebelum melemah menjadi badai tropis.
Data pemerintah pada Rabu (28/8/2019) menunjukkan stok minyak mentah AS turun pekan lalu sebesar 10 juta barel ke level terendah sejak Oktober karena impor melambat, sementara stok bensin dan sulingan masing-masing turun lebih dari dua juta barel.
Persediaan di pusat pengiriman utama negara itu di Cushing, Oklahoma, di mana WTI berjangka dihargakan, merosot pekan lalu dengan hampir dua juta barel ke level terendah sejak Desember.
Stok di Cushing telah turun lebih dari 300.000 barel sejak laporan pemerintah, kata para pedagang, mengutip laporan pertengahan minggu perusahaan intelijen pasar Genscape.
Baca juga: Harga minyak stabil di perdagangan Asia setelah stok AS turun
Baca juga: Harga minyak naik di Asia menyusul serangan fasilitas minyak Saudi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019