Sesuai analisis Citra Satelit dan data permukaan Kabupaten Nunukan berpotensi diguyur hujan cukup signifikan akibat dampal siklon tropis di Laut China Selatan
Nunukan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim basah yang melanda Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dan sekitarnya dua hari terakhir diguyur hujan akibat pembentukan awan konvektif yang signifikan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan menganalisis kondisi itu melalui Citra Satelit dan data permukaan terjadinya curah hujan di daerah itu.
Melalui PMG BMKG Nunukan, Taufik Rahman dalam siaran pers yang diterima di Nunukan, Jumat menyatakan, curah hujan yang terjadi saat ini akibat dampak secara tidak langsung siklon tropis di Laut China Selatan.
Pergerakan angin dari barat daya, katanya, membawa massa udara basah melewati Kaltara sehingga pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan cukup signifikan dalam tiga hari ke depan.
"Sesuai analisis Citra Satelit dan data permukaan Kabupaten Nunukan berpotensi diguyur hujan cukup signifikan akibat dampal siklon tropis di Laut China Selatan," ujar Taufik.
Sehubungan dengan curah hujan yang tinggi tersebut maka BMKG Nunukan mengimbau mewaspadai dampak secara tidak langsung di sekitar perairan karena ada potensi kenaikan tinggi gelombang maksimal 1,25 meter.
BMKG Nunukan juga mengamati bahwa saat ini tidak ada titik api di seluruh wilayah Kaltara.
Baca juga: Nunukan diprediksi diguyur hujan akibat anomali cuaca di Filipina
Baca juga: BMKG prediksi Nunukan diguyur hujan sepekan ke depan
Baca juga: BNPB sebut curah hujan tinggi sebabkan banjir di Nunukan
Pewarta: Rusman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019