Jerusalem (ANTARA News) - Israel telah siap membebaskan lima tahanan Lebanon dan mengembalikan jenazah 10 pejuang Hizbullah untuk ditukarkan dengan dua tentaranya yang ditangkap pada 2006, kata siaran radio militer di Jerusalem, Senin. Laporan tersebut muncul setelah sumber-sumber Lebanon mengatakan, proses telah dibuat dalam perundingan-perundingan yang disponsori Amerika Serikat mengenai pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok militan Syi`ah Lebanon, Hizbullah. Samir Kantar, tahanan Arab yang terlama menjalani hukuman di Israel, termasuk di antara orang-orang yang akan dipertukarkan, menurut radio militer itu. Dalam pertukaran tahanan tersebut, negara Yahudi itu minta dua tentaranya, Ehud Goldwasser dan Eldad Regev, yang ditangkap oleh Hizbullah dalam perang lintas-batas pada 12 Juli 2006 yang memicu perang 34 hari dikembalikan. Seorang pejabat Israel, yang tak bersedia disebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa kedua pihak kini tampak siap untuk melakukan kompromi. Hizbullah memutuskan hubungan dengan para tahanan Palestina, sedangkan Israel telah berjanji akan membebaskan Kantar tanpa desakan sebelumnya mengenai informasi konkrit atas nasib pilot pesawat terbang Ron Arad yang ditangkap pada tahun 1986, katanya. Sementara itu di Lebanon, saudara Kantar Bassam mengatakan kepada AFP bahwa dia berharap adanya `perkembangan positif dalam 30 hari mendatang ini.` "Saya telah diberitahu mengenai adanya perkembangan-perkembangan yang sangat positif ini dalam 30 hari mendatang, bahwa saudara saya dan para tahanan lainnya yang ada di Israel (akan dibebaskan)," katanya. "Saya tidak diberi suatu keterangan secara rinci, namun ada beberapa isyarat baik mengenai hal itu," tambahnya. Ketua Hizbullah Hassan Nasrallah juga mengemukakan isu itu Senin dalam suatu pidato peringatan tahun ke-delapan penarikan mundur Israel dari Lebanon selatan, setelah negara Yahudi itu mendudukinya selama dua dasawarsa. "Dalam waktu dekat, Samir Kantar dan saudara-saudara lainnya akan berkumpul kembali bersama kita," katanya. Ia menambahkan bahwa Lebanon perlu menyambut dengan strategi untuk membebaskan mereka yang ditahan di Israel. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu. Kantar, 45 tahun, dijatuhi hukuman penjara sampai 542 tahun pada 1980 karena membunuh seorang lelaki Israel dan putrinya yang berumur empat tahun, dalam serangan di wilayah peristirahatan Israel, Nahariya. Seorang pejabat Lebanon yang dekat dengan perundingan-perundingan pertukaran mengatakan sebelumnya bahwa, tahanan lainnya, Nessim Nisr, diperkirakan juga akan segera dibebaskan. Namun, dia juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Pertukaran tahanan terakhir antara kelompok Syi`ah dan Israel terjadi Oktober lalu. Pada saat itu, Hizbullah menyerahkan jenazah seorang warga Israel untuk dipertukarkan dengan dua jenazah anggota kelompok militan, dan seorang tahanan. Hal itu pertama kalinya terjadi hampir selama empat tahun, dan perundingan pertukaran tahanan tersebut diprakarsai oleh Jerman dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). (*)
Copyright © ANTARA 2008