Yang Hengjun, matan diplomat China yang beralih jadi wartawan daring dan blogger, pekan lalu secara resmi ditangkap oleh pemerintah China, tujuh bulan setelah ia ditahan di negeri itu.
China telah memperingatkan Australia agar tidak mencampuri proses hukumnya, tapi Morrison mengatakan Australia takkan diam.
"Kami akan membela warga negara kami dan kami berharap dia diperlakukan dengan layak dan hak asasi manusianya dihormati," kata Morrison kepada televisi Channel 9, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Ia mengatakan pendapat bahwa Yang adalah mata-mata buat Australia "sama seklai tidak benar".
Baca juga: Australia "sangat kecewa" atas penahanan seorang penulis di China
"Kami tidak minta maaf karena membela seorang warga negara kami," katanya.
Penangkapan tersebut dilakukan di tengah peningkatan ketegangan diplomatik antara Canberra dan Beijing, termasuk tuduhan mengenai campur tangan China dalam urusan politik dalam negeri Australia, tuduhan yang dibantah oleh China.
Hubungan dagang kuat antara kedua pihak menambah kepekaan kasus diplomatik, sementara China adalah pasar ekspor terbesar Australia.
Baca juga: Penulis Australia Dr Yang Hengjun dituduh spionase oleh otoritas China
Komentar Morrison dikeluarkan saat Yang memohon kepada perdana menteri Australia tersebut "untuk membantu saya pulang sesegera mungkin" selama kunjungan 27 Agustus oleh staf dari Kedutaan Besar Australia di Beijing, kata satu sumber yang mengetahui perincian kasus itu kepada Reuters.
China tak memberi Yang, yang nama hukumya adalah Yang Jun, akses ke pengacaranya atau keluarganya sejak penahanannya, kata pemerintah Australia.
Yang (53) secara resmi ditangkap pada 23 Agustus. Dituduh sebagai mata-mata ia menghadapi ancaman hukuman mati di China.
Baca juga: Pengacara penulis Australia tuduh China hadang akses ke klien
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019