Washington (ANTARA) - Utusan AS untuk Venezuela pada Kamis mengatakan ia berharap Uni Eropa akan memberlakukan sanksi terhadap Karakas "dalam beberapa bulan ke depan" di tengah tertundanya perundingan untuk mengakhiri kriris politik negara tersebut.
Sementara itu AS sedang mempertimbangkan lebih banyak sanksi untuk menekan Presiden Venezuela Nicolas Maduro supaya mundur, kata diplomat Elliott Abrams kepada awak media.
Baca juga: Pemimpin oposisi Venezuela akhiri kunjungan ke sejumlah negara Amerika Latin
Ia menuturkan negara-negara Eropa sedang menunggu hasil pembicaraan antara pemerintah Venezuela dan oposisi.
"Jika perundingan kandas mereka akan menjatuhkan sanksi," kata Abraham, menambahkan: "Dalam pandangan kami mungkin itu keliru sebab jika mereka memberlakukan sanksi sekarang... maka akan ada peluang yang lebih baik agar perundingan berjalan mulus."
Abrams merasa ragu apakah perundingan itu akan dilanjutkan.
Baca juga: AS sanksi Venezuela, harga minyak Amerika Latin naik
"Perundingan tertunda," kata dia. "Mereka belum bertemu selama beberapa pekan dan tidak ada tanggal yang ditentukan."
Maduro membatalkan pembicaraan sebelumnya pada Agustus sebagai protes terhadap sanksi AS, yang bertujuan untuk memaksanya lengser dari jabatan. Kedua belah pihak telah bertemu dalam pertemuan di Barbadaos yang ditengahi oleh Norwegia.
Baca juga: AS rencana alihkan Rp558 miliar untuk bantu oposisi Venezuela
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019