Medan (ANTARA) - Kota Medan, Sumut, masih menjadi pasar potensial penjualan produk elektronik, antara lain, tercermin dari penjualan yang stabil, bahkan tren meningkat pada tahun politik (2019) maupun pada saat krisis global hingga dewasa ini.
Menurut Head Marketing Communication (Marcom) Electronic City Arlene Junita di Medan, Kamis, pada saat di beberapa kota terjadi kontraksi penjualan pada tahun politik, justru di Medan penjualan bertumbuh.
"Bagi Electronic City, Medan pasar platinum yang potensinya juga masih tetap besar ke depannya, " katanya.
Oleh karena itu, kata Arlene, manajemen berencana menambah gerai lagi di Medan, semulahanya di Plaza Medan Fair.
Electronic City, lanjut dia, terus berupaya memberikan layanan terbaik, termasuk menerapkan biaya antar gratis.
Untuk memudahkan masyarakat, Electronix City bekerja sama dengan sembilan perbankan dalam menerapkan program cicilan 0 persen hingga 24 bulan untuk pembayaran pembelian.
"Electronic City, pelopor toko retail elektronik modern yang berdiri sejak 2001 berusaha memberikan layanan terbaik dan nilai tambah untuk customer, " katanya.
Hingga saat ini, Electronic City sudah mengoperasikan 58 gerai yang tersebar di 27 kota dalam 14 provinsi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Store Manager Electronic City Medan Rahmat Efendi menyebutkan pembelian terbanyak berupa televisi dan produk audio dan video lainnya. Disusul home appliances (peralatan rumah tangga), seperti AC dan kulkas.
Electronic City menawarkan harga barang dengan cukup kompetitif dan layanan lebih baik daripada toko lainnya.
Ada 12 nilai tambah yang dimiliki oleh Electronic City, seperti gratis asuransi perlindungan kebakaran, banjir, badai, dan petir selama 1 tahun untuk satu kali klaim. Hal ini termasuk jaminan harga terbaik dan tanpa tambahan biaya tambahan (surcharge) 3 persen untuk pembayaran menggunakan kartu kredit.
"Ada juga layanan bebas biaya pengiriman dan pemasangan produk langsung ke rumah, " katanya.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019