London (ANTARA News)- Cuaca dingin yang ditebar oleh hujan rintik-rintik yang sejak pagi membasahi kota London, dibakar oleh musik dinamis lagu "Piss". Kelompok musik yang membawakannya adalah Slank, grup legendaris yang bermarkas di Gang Potlot, Jakarta Selatan. Alhasil suasana "murung" ibukota negeri Kerajaan Ratu Elizabeth berubah menjadi hangat bersahabat. Konser Slank di klub "The Boderline", London, Senin siang, dihadiri sekitar 300 "slanker" yang datang dari berbagai daerah di Inggris. Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, Yuri Thamrin, pun turut terlarut dalam gempita para "maniak" Slank. "Saya juga Slanker," ujar Yuri Thamrin saat memberi sambutan sebelum grup band yang digawangi Kaka dan Bimbim itu tampil. Sejak pukul 10 pagi para "slanker" telah berdatangan ke klub yang sering digunakan kelompok musik besar diawal kariernya manggungnya. Perhetatan itu dibuka ucapan selamat datang dari Bunda Iffet. "Saya biasa dipanggil bunda, saya ucapkan terima kasih atas kedatangannya," ujar Bunda Iffet. Bagi Slank Bunda Iffet bukan hanya manajer kelompok musik yang yang menjadi "1st Indonesian MTV Icon 2005" itu, tapi "guru spiritual". Para slanker Inggris akhirnya disuguhi tembang "I miss U", "Gara gara Kamu", "Virus", "Drug me Up", "Seen Thing", "Maafkan/Terlalu Manis" dan "Gosip Jalanan" Lagu "Gosip Jalanan" pernah menjadi perbincangan hangat di Senayan karena dinilai menyinggung anggota dewan "Yang Terhormat", para koruptor dan para pejabat negara. Saat vokalis Slank, Akhadi Wira Satriaji atau kerap di sapa Kaka melantumkan "Tong Kosong", para slanker pun spontan ikut bernyanyi bersama. Seperti biasa Kaka tampil bertenjang dada, keringat membasahi tubuhnya yang dihiasi tato bermotif anak kecil. Namun, suami Natasya, ayah Solielluna (11) dan Chaska Satriaji (4) itu terus bernyanyi. Kaka juga melantumkan lagu yang dirilis di Amerika, "Since you`v Been Gone", "Do Sometihing" serta "Orkes". Kepada koresponen Antara London, Kaka mengaku senang bisa jumpa dengan para pengemarnya di Inggris. Sebelum ke Inggris, Kaka cs juga mengisi acara di Pasar Malam Besar Tong Tong di KBRI Denhaag, Belanda. "Senang banget-senang banget bisa manggung di Inggris," ujar Kaka yang pernah terjebak dalam dunia hitam narkoba. Kata Kaka, mereka bisa manggung di Kerajaan Inggris hanya berbekal mental tempur. Kelompok musik yang langganan memperoleh penghargaan "BASF Award`s" sebagai "Best Selling Album" menyatakan kagum dengan para perantau Indonesia di Inggris. Kaka mengatakan pada dasarnya orang Indonesia senang merantau dan berpergian jauh jauh. "Saya nggak bisa minta mereka pulang, yang penting adalah Pound dan Euro-nya dikirim ke Indonesia untuk membantu saudaranya," ujarnya. Sementara itu Bimo Setiawan Almachzumi yang kerap disapa Bimbim mengatakan bahwa ia sangat terkesan bisa manggung di London, karena banyak kenalan baru. Di London, konser Slank juga ditonton oleh para penggemar musik rock asal Inggris. Sherli Harisson datang jauh-jauh dari kota Norwich demi menonton Slank. Demikian juga Nani Clansey yang bekerja di perusahaan penerbitan di pusat kota London, Lies Parish beserta suami Marks Parish dan putri mereka, Maria. Mereka semua menyukai musik Rock. "Konser Slank di London juga memberikan samangat kepada anak anak Indonesia yang ada di Inggris untuk berbuat yang terbaik bagi Tanah Air," ujar Nani, slanker yang sudah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun. Nani berharap hendaknya lebih banyak lagi kelompok musik Indonesia manggung di Inggris. Sherly Harisson yang menetap di Norwich selama 11 tahun mengaku memiliki dua kaset Slank, namun banyak lagu-lagu Slank yang tidak diketahuinya. BBM Dalam konser itu, Bimbim mengaku sangat prihatin dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi kini. Ia mengharapkan agar Indonesia keluar saja dari OPEC. Bagi penggemar karya-karya Rolling Stones itu, Indonesia tak perlu lagi menjadi anggota kelompok negara pengekspor minyak, karena sekarang Indonesia menjadi pengimpor netto (nett importir) minyak. Pulang dari Tour di Eropa, Slank akan merilis album baru berkolaborasi dengan band Jepang. Dengan album itu, Slank akan merambah ke pasar Negeri Sakura dan Asia Timur. "Kami siap tempur dimanapun dan kapanpun," ujar Kaka. (*)
Copyright © ANTARA 2008