Madiun (ANTARA News) - Jumlah penumpang Kereta Api (KA) ke berbagai jurusan di PT KA Daerah Operasi (Daops) VII Madiun naik drastis dibandingkan dengan sebelum ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan jumlah penumpang tersebut terjadi pada 32 stasiun yang ada di PT KA Daops VII Madiun. Humas PT KA Daops VII Madiun, Eko Budiyanto, Senin mengatakan, berdasarkan laporan dari berbagai stasiun yang masuk ke PT KA Daops VII Madiun semuanya mengalami kenaikan penumpang yang cukup signifikan yaitu antara 20 persen hingga 30 persen. "Sejak BBM naik (Sabtu, 24/5) jumlah penumpang yang menggunakan kereta api terus naik dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan BBM. Biasanya dalam sehari jumlah penumpang KA di Daops VII hanya 1.600-an saat ini menjadi 2.000 penumpang," katanya. Menurut dia, kenaikan penumpang KA terjadi hanya pada KA kelas ekonomi saja. Pasalnya, walaupun terjadi kenaikan BBM harga tiket untuk kelas ekonomi tidak ada kenaikan. Untuk itu banyak masyarakat yang mengalihkan pilihannya dengan menggunakan KA di bandingkan dengan kendaraan umum lainnya. "Untuk stasiun Madiun saja, kenaikannya cukup tinggi. Biasanya hanya sekitar 400 orang saat ini naik menjadi 600 orang. Semua penumpang tersebut naik KA ekonomi dengan berbagai jurusan baik jarak jauh maupun jarak pendek," katanya menambahkan. Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan tidak naiknya harga tiket KA kelas ekonomi, pihaknya berharap masyarakat dalam hal ini penumpang ikut membantu PT KA salah satunya tidak melakukan pengrusakan terhadap fasilitas yang ada di KA kelas ekonomi. "Selama ini banyak sekali fasilitas yang ada di KA kelas ekonomi hilang diantaranya, kipas angin maupun list cendela kereta. Untuk itu kami menghimbau kepada penumpang untuk membantu dan peduli pada PT KA agar pelayanan kepada penumpang bisa maksimal," katanya menegaskan. KA yang merupakan kendaraan umum massal diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif untuk meringankan beban masyarakat terutama pada saat terjadi kenaikan harga BBM seperti yang terjadi saat ini. Untuk itu, pihak PT KA Daops VII Madiun mengharapkan seluruh penumpang lebih peduli dengan keberadaan KA yang saat ini masih disubsidi oleh pemerintah. Adapun KA kelas ekonomi yang melayani masyarakat di wilayah Daops VII Madiun antara lain KA Berantas jurusan Kediri-Tanah Abang, KA Kahuripan jurusan Kediri-Padalarang, KA Logawa jurusan Purwokerto-Banyuwangi, KA Pasundan jurusan Madiun-Kiaracondong, KA Sritanjung jurusan Jogjakarta-Banyuwangi, KA Gaya Baru Malam jurusan Madiun-Pasar Senin dan KA Mataremaja jurusan Malang-Pasar Senin. "Bayangkan saja tiket KA jurusan Kediri-Tanah Abang hanya sebesar Rp 38 ribu saja. Padahal harga tiekt bus jauh lebih mahal yaitu sebesar kurang lebuh Rp 165 ribu. Dengan naikknya BBM kami yakin banyak penumpang yang mengalihkan pilihannya pada kereta," katanya menjelaskan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008